Polres Lumajang Gelar Operasi Pasar Murah 

Polres Lumajang Gelar Operasi Pasar Murah 

 Lumajang, Memorandum.co.id - Satgas Pangan Polres Lumajang bekerja sama dengan PG Jatiroto dan Dinas Perdagangan Kabupaten Lumajang menggelar operasi pasar khusus gula pasir yang dijual di bawah harga pasaran. Operasi pasar yang digelar di depan Pasar Baru Lumajang menarik perhatian masyarakat, Selasa (14/4). “Polres Lumajang tak mempunyai banyak opsi dalam menurunkan harga gula pasir di pasaran. Satu-satunya langkah adalah menggelontorkan gula pasir dengan harga murah,” ujar Kapolres Lumajang AKBP Adewira Negara Siregar yang ikut dalam operasi pasar tersebut. Operasi pasar murah tersebut, tentu saja diserbu para pembeli. Sebab, mereka bisa menghemat uang Rp10 ribu untuk setiap 2 kg gula pasir. Karena di toko, gula pasir dijual lebih dari Rp18 ribu.  Hal ini cukup membantu masyarakat yang membutuhkan pasokan gula pasir untuk rumah tangganya. Operasi pasar sengaja dilakukan supaya kenaikan harga gula pasir di lapangan tidak melambung dan menyebabkan inflasi. “Memang ada kecenderungan naik, itupun karena ada beberapa faktor," jelas AKBP Negara Adewira Siregar. Faktor yang menyebabkan mahalnya gula pasir ini karena penjualannya di PG Jatiroto itu dari Surabaya dan memang gula pasir langka. "Mudah-mudahan kita bisa melaksanakan setiap minggu upaya masyarakat tidak terbebani," ungkap Kapolres Lumajang. Sementara itu, Ubaidilah, staf Hukum dan Aset PG Jatiroto mengatakan bahwa, satu ton gula pasir yang dijual dengan harga Rp 12.500, setiap orang dibatasi membeli 2 kg seharga Rp 25.000. "Satu ton gula pasir untuk 500 orang," kata pria berkulit kuning langsat itu. Operasi pasar yang bertepatan dengan masa darurat karena wabah virus corona, Polres Lumajang tidak lupa menerapkan physical distancing serta cuci tangan serta mewajibkan warga yang antre gula pasir untuk memakai masker. Jika tidak mengunakan masker, maka mereka tidak akan dilayani. Kewajiban memakai masker itulah dimanfaatkan oleh beberapa oknum warga untuk mengantre lebih dari dua kali dengan hanya berganti pakaian. Namun, dengan kejelian petugas yang berjaga terpaksa mereka ditolak dan disuruh kembali. (tri/fer/gus)

Sumber: