Kisah Mahasiswa Unej Asal Timor Leste dan Malaysia di Tengah Wabah Covid-19

Kisah Mahasiswa Unej Asal Timor Leste dan Malaysia di Tengah Wabah Covid-19

Jember, Memorandum.co.id - Mahasiswa Universitas Jember (Unej) asal Timor Leste disarankan tetap tinggal di Indonesia oleh Pemerintah Timor Leste. Selama di Indonesia, kebutuhan para mahasiswa itu dijamin oleh negaranya. Mualim Monteiro, mahasiswa asal Timor Leste mengatakan, Pemerintah Timor Leste menganjurkannya bersama mahasiswa lain agar tetap tinggal di Jember selama wabah covid-19. Sebab, jika pulang ke negaranya khawatir justru akan tertular penyakit mematikan itu. “Karena ada salah satu warga Timor Leste yang dinyatakan positif terjangkit (Covid-19) setelah dia pulang dari Indonesia. Mungkin itu sebabnya pemerintah menganjurkan kami untuk tidak pulang,” katanya di Jember, Selasa (14/4/2020). Dijelaskan Mualim, meski berada di Jember, Pemerintah Timor Leste tetap menjamin kebutuhan sehari-harinya. Pemerintah Timor Leste juga telah melakukan pendataan seluruh mahasiswanya yang ada di Indonesia. “Jadi bagi kami yang tetap di Jember ataupun di kota lain akan mendapatkan bantuan tambahan dari pemerintah Timor Leste,” kata dia. Sementara itu, karena khawatir tertular covid-19, mahasiswa asal Malaysia di Unej justru diminta pulang oleh Pemerintah Malaysia. Bahkan penerbangan pesawat para mahasiswa juga telah disediakan oleh pemerintah. “Sebenarnya kalau saya sendiri inginnya tetap tinggal di Jember. Karena di Malaysia pun saya tidak tahu bagaimana kondisinya. Namun pemerintah menghendaki saya pulang, ya saya harus pulang. Alhamdulillah ada pesawat yang difasilitasi oleh pemerintah,” kata Aliya, mahasiswa Unej asal Malaysia. Menurut Aliya, awalnya keluaga di Malaysia menginginkan dirinya tetap tinggal di Indonesia. Namun setelah banyaknya jumlah warga Indonesia yang terjangkit covid-19 keluarganya justru menyarankan agar Aliya segera pulang. “Mungkin mereka takut saya tertular juga. Sebelumnya saya sudah sempat membeli tiket pulang, namun terpaksa harus saya batalkan karena tidak ada penerbangan. Alhamdulillah sekarang ada fasilitas pesawat dari pemerintah Malaysia,” jelasnya. (edy)

Sumber: