Cerita Anggota KPU Bojonegoro Waryono Dari Aktivis GMNI Hingga Istiqomah Mengajar Ngaji

Cerita Anggota KPU Bojonegoro Waryono Dari Aktivis GMNI Hingga Istiqomah Mengajar Ngaji

KPU Bojonegoro Buka Pendaftaran KPPS, Total Kebutuhan 14.840 KPPS--

BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID - Ditengah kesibukan sebagai anggota komisoner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro tetap istiqomah mengamalkan ilmu mengajinya. Ia adalah Waryono.

Komisoner KPU Kabupaten Bojonegoro periode 2024-2029 ini tetap istiqomah mengajar ngaji kepada anak-anak disekitar kediamannya yang ada di Bojonegoro.

BACA JUGA:KPU Bojonegoro Buka Pendaftaran KPPS, Total Kebutuhan 14.840 KPPS

Menurut dia, selama ini dirinya bersama keluarga mendapatkan barokah (keberkahan) tersendiri karena istiqomah mengajar ngaji.

"Ya, banyak sih (kebaikan-kabaikan yang diperoleh secara tidak terduga-duga)," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa Ngaji sama halnya ngajeni atau menghormati diri sendiri.

"Ngaji sama saja dengan ngajeni diri sendiri (pengingat diri sendiri)," ujarnya pria yang diamanahi menjabat sebagai Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM KPU Bojonegoro ini.

BACA JUGA:Mengenal Ariel Sharon, Aktivis GMNI Yang Jadi Komisoner KPU Bojonegoro Termuda

Tak hanya istiqomah Ngaji. Ia dulu ketika Kuliah di IKIP PGRI Bojonegoro juga aktif sebagai Aktivis GMNI.

Menurutnya ilmu yang ia dapat dari berorganisasi menambah kepercayaan diri. 

"Dan lebih gampang adaptasi, dengan siapa pun (khususnya dalam menjalankan pekerjaan juga mudah beradaptasi)," bebernya. 

Tak hanya disitu pria kelahiran 1982 ini memiliki pengalaman kerja sangat banyak. Diantaranya pernah menjabat sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs), pernah menjabat sebagai penyelengara pemilu tingkat kecamatan. Yaitu Ketua Pawaslucam 2019 dan Ketua Panwaslucam 2024.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Diusung 14 Partai, Bakal Calon Bupati-Wabup Bojonegoro Wahono Daftar ke KPU

Jauh sebelum itu, Waryono yang lahir pada 2 Februari 1982 di Tuban ini ternyata pernah berjualan es keliling ketika masih kecil. Tepatnya kelas 5 MI (Madrasah Ibtidaiyah). Tak hanya itu ia juga pernah menjadi Kuli Panggul sejak kelas 1 MTs (Madrasah Tsanawiyah) hingga lulus MA (Madrasah Aliyah).

Sumber: