Apa Itu Maulid Nabi Muhammad?
Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan amalan serta bacaan untuk mendapatkan syafaat.-freepik-freepik
Bacaan latin: Allahumma salli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama sallaita 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim innaka hamid majid. Allahumma barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim innaka hamid majid
2. Melakukan Puasa Sunnah
Puasa di tanggal, 13, 14, dan 15 hijriah pada pertengahan bulan Ayyamul Bidh, dan puasa senin dan kamis merupakan salah satu bentuk amalan yang bisa dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi.
اْلِاثْنَيْنِ ؟ فَقاَلَ ذَلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيْهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ اَوْ اٌنْزلَ عَلَيَّ فِيْهِ
Dari Abu Qatâdah Radhiyallahu anhu , sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa Senin, maka beliau menjawab: “Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus, atau hari mulai diturunkannya wahyu”. [HR Muslim].
3. Bersedekah
Suka cita peringatan Maulid Nabi semestinya dirasakan oleh seluruh umat Islam tanpa melihat status mampu atau tidak mampu. Sehingga bentuk amalan lainnya dalam memperingati Maulid Nabi SAW yaitu dengan memberikan sedekah kepada saudara kita yang membutuhkan atau kurang mampu. Dengan bersedekah umat Islam dapat meneladani sifat dermawan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Polres Jember Sukses Kawal Kamseltibcarlantas Libur Panjang Maulid Nabi
4. Memperbanyak Amalan Kebaikan
Melakukan banyak amal kebaikan dalam peringatan Maulid Nabi tentu dilakukan oleh umat Islam. Mulai dengan muhasabah diri dan amalan amalan baik yang lainnya perlu dilakukan, agar kita bisa selalu meneladani ajaran kebaikan yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah SAW dalam setiap kehidupan kita, Allah SWT berfirman:
َقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا ۗ
Bacaan latin: Laqad kana lakum fi rasulillahi uswatun hasanatul limang kana yarjullaha wal-yaumal-akhira wa zakarallaha kasira
Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
Sumber: