Sandalku Handmade, UMKM dari Wisma Kedung Asem Surabaya yang Mendunia

Sandalku Handmade, UMKM dari Wisma Kedung Asem Surabaya yang Mendunia

Erna Mufidah dan sandal-sandal cantiknya.-Eko Yudiono.-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID-Berawal dari hobi menjahit, Erna Mufidah membuat kerajinan sandal cantik bermotif yang layak ekspor. Bahkan, produknya kini menjadi salah satu binaan Pelindo III. Dengan merek Sandalku Handmade, ibu tiga anak ini tidak pelit berbagi pengalaman. Mufidah pernah memberikan pelatihan kepada eks wanita tuna susila di kawasan Klakah, Benowo. Harapannya, mereka bisa mandiri dan menjauhi dunia hitam.

Ditemui di rumahnya kawasan Wisma kedung Asem, Mufidah baru saja menyelesaikan sadal-sandal uniknya. Sandal lalu diletakkan di kotak-kotak plastik agar tidak berjamur.


Di tangan Erna Mufidah sandal jepit naik kelas.-Eko Yudiono.-

BACA JUGA:Jaket Namira Ecoprint Dibeli Presiden Jokowi, Yayuk Eko Agustin: Momen Spesial dan Tak Terlupakan

Ada yang bermotif bunga-bunga. Ada juga kombinasi warna peach, juga merah muda. Kuning, merah, biru dan lain-lain. Berbahan dasar sandal jepit, di tangan Mufidah sandal-sandal tersebut itu terlihat cantik.

“Saya awalnya mulai membuat sandal ini sejak 2012. Awalnya memang saya suka jahit terus kain saya aplikasikan ke sandal jepit,” ungkap pensiunan Bank BTPN ini. Untuk bahannya terkadang Mufidah juga mengambil dari Namira Ecoprint, yang juga ibu RWnya Yayuk Eko Agustin.

Tanpa diduga, sandal buatnya ternyata mulai dikenal. Ia menggunakan marketing dari mulut ke mulut awalnya. Namun, tentu saja di era modern ini, pemasaran pun dilakukan Mufidah melalui media sosial. “Kalau IG-nya di sandalkuhandmade. Juga di toko online warga orange,” paparnya.

BACA JUGA:Bangga, Namira Ecoprint Lolos Seleksi Pameran di Mall Legendaris Sarinah

Bukan tanpa halangan mengembangkan usaha sandal unik miliknya. Mufida bercerita ketika Covid-19, dia harus merasakan Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) miliknya terjun bebas. “Tidak ada yang pesan sama sekali waktu itu,” ungkap Mufidah.

Bersyukur, setelah Covid-19 dinyatakan hilang, perlahan tapi pasti orderan kembali seperti semula. “Kita juga bekerja sama dengan Surabaya Kriya Galery (SKG). Antara lain di SKG Siola, SKG MERR, SKG Park and Ride Mayjend Sungkono dan SKG KBS,” terangnya.

Karena merupakan mitra binaan Pelindo III, Mufida juga harus siap ketika mereka dikontak.

“Biasanya jika ada kapal pesiar sandar kami dikontak oleh Pelindo untuk bawa produknya. Tapi ya itu, kami harus menyiapkan sandal-sandal dengan ukuran besar. Maklum kaki bule kan besar-besar,” beber Mufidah.

BACA JUGA:Dari Tangan Seni dan Kreatif Didik, Batik Namira Ecoprint, Surabaya Makin Mendunia

Saat ini, pesanan sandal cantiknya mengalir. Begitu juga pundi-pundi uang yang mengalir ke rekening Erna Mufidah. Namun menurutnya, apa yang ia lakukan paling tidak bisa membantu warga sekitar mendapatkan tambahan penghasilan. 

Sumber: