Kapolres Bangkalan Gandeng Ulama, Serukan Warga Madura Perantauan Tidak Mudik

Kapolres Bangkalan Gandeng Ulama, Serukan Warga Madura Perantauan Tidak Mudik

Bangkalan, Memorandum.co.id - Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra,SIK MSi MH, terus mengembangkan daya dan upaya untuk membantu Tim Gugus Tugas Pemkab untuk memutus mata rantai penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19). Kali ini, Rama menggandeng ulama khos (terkemuka) di Kabupaten Bangkalan untuk mengedukasi masyarakat. Figur ulama khos yang kini bergandengan dengan Tim GugusTugas Pemkab untuk mengedukasi rakyat, itu adalah Ketua MUI Cabang Bangkalan Drs KH Syarifudin Damanhuri. Juga Wakil Ketua Rois Suriah PWNU Jawa Timur Drs KH M Nuruddin A Rachman SH.  Pengasuh Ponpes Al-Hikam, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, ini juga memangku jabatan Ketua Bassra. “Rakyat Madura dikenal patuh terhadap fatwa para kiai terkemuka. Makanya, saya optimistis seruan dan imbauan dari dua kiai terkemuka ini akan ditaati oleh masyarakat. Termasuk warga Madura di tanah rantau,” kata Rama, Jumat (10/4). Dalam beberapa hari terakhir ini,  kedua ulama kharismatik itu rutin menyuarakan pesan pencerahan, seruan dan imbauan kepada komunitas Rakyat Madura melalui tayangan video berdurasi singkat. Dawuh dan petuah keduanya, kini viral beredar dan mengudara di jejaring media sosaial. Intinya, materi dakwah pendek KH Syarifudin dan KH Nuruddin, mengajak agar seluruh Rakyat Madura, ikut membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Itu tidak hanya dialamatkan kepada komunitas rakyat di Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan  Sumenep. Tetapi juga ditujukan kepada warga Madura perantauan di tanah rantau. Mengutip hadis Rasulullah Muhamad SAW sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhori, baik KH Syarifudin maupun KH Nuruddin, menjelaskan pemahaman tentang wabah jika berjangkit di suatu daerah. Jelasnya, jika ada daerah sedang terpapar suatu wabah, termasuk Covid-19, Rasulullah melarang umatnya untuk memasuk daerah itu. Demikian pula, jika suatu daerah tempat umat bermukim terjangkit wabah, Rasulullah melarang semua umat untuk keluar dari daerah itu. ”Nah, sabda Rasulullah itu mari kita pahami bersama. Juga wajib kita patuhi. Sebab jika umat patuh kepada sabda Rasulullah, sama halnya juga  patuh kepada  perintah Allah SWT,” kata KH Syarifudin. Merujuk pada pamahaman hadis itu,  Rasulullah itu, KH Syarifudin dan KH Nuruddin, menyerukan kepada seluruh warga Madura perantauan di tanah rantau, utamanya yang berdomisili di daerah terpapar Covid-19, untuk benar-benar taat dan patuh terhadap sabda Rasulullah. Artinya, warga Madura perantauan yang berdomisli di daerah zona merah Covid-19, seperti Jakarta, serta kabupaten dan kota zona merah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan lainnya, diharap agar tidak usah keluar dari daerah itu. Termasuk mudik ke Madura menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 H. “Sebaliknya, mari kita patuhi instruksi dari pemerintah. Tetap patuh dan disiplin tinggal di rumah. Untuk itu, saudara-saudaraku warga Madura di tanah rantau, saya himbau  tidak usah mudik ke Madura untuk Ramadan dan Idul Fitri tahun ini,” pinta KH Nuruddin.(ras/fer/gus)

Sumber: