Penyebar Hoax Covid-19 di Manukan Kulon Minta Maaf

Penyebar Hoax Covid-19 di Manukan Kulon Minta Maaf

Surabaya, memorandum.co.id - Penyebar hoax Covid-19 di wilayah Manukan Kulon telah ditangkap Selasa kemarin. Pelaku pun meminta maaf kepada warga Manukan Kulon. Hoax yang disebarkan melalui status WhatsApp (WA) itu didapatkan dari grup kuliner. Heni yang menyebarkannya menyatakan permintaan maaf di Kelurahan Banjarsugihan di hadapan pihak berwajib. Pendik, Ketua RT 5 Manukan Lor mengaku bersyukur telah ada pengakuan penyebar hoax yang viral di media sosial. Video permintaan maaf dapat membuktikan tentang kejadian sebenarnya dari kabar angin yang beredar di Manukan Kulon. "Alhamdulillah, yang selama ini digembar-gemborkan dan viral di Sosmed dengan adanya hoax begitu menyakitkan pihak keluarga juga. Warga saya juga bersyukur dengan adanya video pengakuan permintaan maaf yang membikin hoax," ucapnya. Pendik menjelaskan, dengan adanya video permintaan maaf dari penyebar hoax itu menjadi bukti bahwa kabar adanya covid-19 di Manukan Kulon itu tidak benar. "Alhamdulillah, itu sudah bisa membuktikan bahwa beliau yang meninggal tidak seperti itu. Alhamdulillah juga warga nggak resah lagi maupun ketakutan dari warga saya maupun warga lainnya," jelas Pendik. Pendik mengaku tidak mengetahui tentang pihak keluarga apakah telah mengetahui video itu. Ia dan warga sekitar memaklumi keadaan pihak keluarga yang telah mengalami musibah. "Untuk pihak keluarga kurang tahu karena selama ini jarang keluar rumah. Masih lebih menguatkan diri, ya wajar karena kan kehilangan keluarga juga dalam waktu yang begitu cepat jadi seperti pikiran kosong gitu," lanjutnya. Wilayah RT 2 juga telah membuka akses jalan sejak Senin kemarin. Warga juga selalu memberi support pihak keluarga agar lebih tegar dengan kejadian yang dialami. "Alhamdulillah disupport oleh warga supaya bisa kembali normal lagi, bisa diajak ngobrol lagi seperti dulu. Warga saya sendiri fine-fine aja nggak seperti kampung lain yang heboh yang ditutup semua padahal dari dua hari kemarin kampung saya sudah dibuka," ujarnya. Sementara itu, Arip, Lurah Banjarsugihan mengatakan, isu yang beredar agar tidak mudah dipercaya. Apalagi, pihak kelurahan belum mendapatkan konfirmasi dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes). "Ya kalau isu jelek nampaknya ya jelek saya rasa, konfirmasi dengan pihak terkait belum ada. Artinya kan yang mengetahui positif atau tidak dari Dinas kesehatan," ujarnya. Arip melanjutkan, dengan keadaan Surabaya yang masih belum kondusif, warga diharapkan lebih hidup bersih guna meminimalisir wabah. https://youtu.be/bAjLD17ihsk "Saya menyarankan ke warga lebih baik waspada, jaga diri dan jaga kesehatan lingkungan. Seperti sering mencuci tangan bersih-bersih kalau saya menganjurkan itu biar nggak khawatir apa-apa," lanjutnya. Pihak kelurahan juga meminta agar warga tidak terlalu mudah percaya sebelum ada informasi yang valid guna mencegah dari prasangka buruk. "Untuk warga yang mendengar isu gak jelas ya jangan takut. Yang ngomong bukan dokter, yang bisa memvonis positif atau tidaknya itu kan pihak dokter, sampai saat ini juga masih belum mendapatkan informasi dari rumah sakit," tegas Arip.(Mg1)

Sumber: