Pemprov Siapkan Rapid Test untuk 156 Pekerja Migran dari Malaysia

Pemprov Siapkan Rapid Test untuk 156 Pekerja Migran dari Malaysia

Surabaya, Memorandum.co.id - Kedatangan 156 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia sore nanti langsung direspons cepat oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur. Di antaranya dengan menyiapkan sejumlah protokol Covid-19. Guna mengantisipasi kedatangan PMI yang akan mendarat di Bandara Internasional Juanda itu, pemprov telah siap melakukan serangkaian screening rapid test guna memastikan mereka dalam keadaan sehat sebelum kembali ke kampung halaman. “Kita akan kedatangan Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia. Yang sudah terkonfirmasi nanti sore akan landing di Juanda. Jumlahnya ada 156 orang,” ungkap Gubernur Khofifah. Para PMI yang sore ini akan mendarat tersebut ditegaskan Gubernur Khofifah akan langsung mendapatkan pemeriksaan standar prosedur covid-19. Pertama, mereka akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal gun. Kemudian seluruh PMI akan dilakukan screening menggunakan rapid test covid-19. Dari screening tersebut akan dilakukan klasifikasi apakah mereka masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), atau mungkin Orang Tanpa Gejala (OTG). “SOP-nya selain dicek suhu tubuh juga akan dilakukan rapid test. Jika ada yang ditemukan positif maka akan langsung dilakukan perawatan untuk segera di-swab PCR,” tegas Khofifah. Akan tetapi jika di dalam pelaksanaan rapid test yang diberikan ternyata hasil tesnya negatif, akan dilihat lagi apakah mereka memiliki gejala klinis covid-19 ataukah tidak. Jika ada gejala, PMI tersebut akan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. “Namun jika PMI sudah di-rapid test hasilnya negatif dan tidak ada gejala klinis covid-19 maka mereka akan langsung diantarkan Pemprov Jawa Timur di titik-titik sesuai asal daerahnya dan langsung isolasi di desa selama 14 hari,” tegasnya. Mereka tetap dalam koordinasi masing-masing kepala desa untuk dilakukan isolasi mandiri atau observasi selama 14 hari penuh. Dengan adanya sistem screening berlapis ini, gubernur perempuan pertama Jatim ini menyebutkan bahwa masyarakat yang ada di daerah asal PMI tidak perlu cemas. Namun para PMI juga harus ditegaskan untuk mematuhi standar prosedur yang diminta. Termasuk utamanya isolasi mandiri bagi yang diperbolehkan kembali ke kampung halamannya. Dan di kampung halaman mereka juga akan dibekali Health Alert Card (HAC) dan akan tetap dipantau puskesmas setempat. Ditambahkan Kabiro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim, Agung Subagyo, sesuai jadwal para PMI tersebut akan tiba di Bandara Juanda diperkirakan pukul 14.50 dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines. "Selain menyiapkan teknis pemeriksaan dan screening para PMI, Pemprov Jatim juga sudah menyiapkan 150 bed di Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) untuk pelaksanaan observasi awal termasuk screening rapid test," paparnya. (yok)

Sumber: