Mali Lockdown, Makan Konate Terpaksa Bertahan di Surabaya

Mali Lockdown, Makan Konate Terpaksa Bertahan di Surabaya

Surabaya, Memorandum.co.id - Seluruh skuad Persebaya tengah diliburkan hingga batas waktu yang belum ditentukan sejak Liga 1 2020 dihentikan akibat pandemi virus Corona. Tak terkecuali tiga pemain asingnya mudik ke negaranya masing-masing. Namun, hanya Makan Konate yang bertahan di Surabaya. Saat ini Konate berada di apartemen yang disediakan oleh manajemen untuk pemain asing ditempati dirinya bersama tiga rekannya David Aparecido da Silva, Mahmoud Eid, dan Aryn Glen Williams. Konate sendiri terpaksa untuk bertahan di Surabaya karena Mali yang saat ini dipimpin Presiden Ibrahim Boubacar Keita itu memberlakukan lockdown sejak 26 Maret. Alhasil tidak ada penerbangan ke negaranya. “Hingga tadi malam sudah ada 39 kasus. Bahkan bandar udara di Mali sudah menghentikan aktivitas penerbangan,” ujarnya. Pemain kelahiran 10 November 1991 tersebut melakukan karantina mandiri di Kota Pahlawan. Ia memilih beraktivitas di apartemen. Sekaligus melakukan individual training. Konate mengaku tetap bisa berkomunikasi dengan keluarganya melalui fasilitas video call. “Saya rindu sekali sama istri. Setiap hari saya komunikasi lewat telepon maupun video call sama dia terus. Istri tahu situasinya sekarang, dia juga rindu sama saya. Alhamdulillah, istri dan keluarga semua (kondisi) baik. Untuk sekarang saya tetap di apartemen saja latihan,” ungkap mantan pemain Persib dan Arema ini di laman resmi klub. Meski masih berada di Indonesia, Konate terus memantau perkembangan pandemi virus Covid-19 yang menimpa negaranya. Ia mengetahui kebijakan pemerintah yang memberlakukan jam malam. ”Ada syariat (aturan) dari Presiden Mali, mulai jam 21 sampai jam 5 pagi semua orang berada di rumah. Dan orang-orang tidak boleh berkumpul lebih dari 50 orang apa pun aktivitasnya. Harapan saya, semua orang di Mali ikutin syariat agar dapat menekan penyebaran virus,” tutur Konate. (sr/gus)

Sumber: