Kapolres Tulungagung Bagikan 20 Ribu Masker dan Disinfektan kepada Masyarakat

Kapolres Tulungagung Bagikan 20 Ribu Masker dan Disinfektan kepada Masyarakat

Tulungagung, Memorandum.co.id - Upaya pencegahan penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19) terus dilakukan oleh Polres Tulungagung. Setelah memastikan dua Posko Covid-19 di stasiun dan terminal beroperasi dengan baik, Jumat (3/4) pagi, Polres Tulungagung kembali melakukan aksi sosial, membagi-bagikan 20 ribu masker dan 25 jeriken berisi disinfektan untuk anggota dan pengguna jalan yang melintas di Jalan Wachid Hasyim. Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia yang memimpin langsung aksi sosial ini mengatakan, pembagian masker dan disinfektan untuk anggota merupakan langkah nyata dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Tulungagung. “Ini kita bagi-bagikan kepada anggota dan pengguna jalan, untuk meminimalkan potensi penyebaran virus corona di Tulungagung,” ungkap Kapolres. Masker dibagi-bagikan kepada anggota dan pengguna jalan. Sedangkan 25 jeriken 5 literan dibagikan kepada masing- masing polsek untuk digunakan sebagai bahan penyemprotan disinfektan di masing-masing wilayah polsek. “Disinfektannya untuk anggota kita di polsek-polsek, persiapan jika diperlukan penyemprotan di wilayahnya,” ujarnya. Pandia menjelaskan, aksi ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat untuk saling berbagi dan menguatkan di tengah pandemi corona yang berlangsung. Pandia juga mengapresiasi pihak-pihak yang peduli dan mau berbagi masker dan hand sanitizer dengan menggandeng Polres Tulungagung. Ke depannya menurut Pandia, sejumlah kebijakan sudah disiapkan untuk memastikan warga masyarakat mematuhi penerapan social distancing, guna memutus mata rantai penyebaran virus corona. Setelah kemarin memperluas area physical distancing menjadi 12 titik di Kabupaten Tulungagung, kemudian razia pengunjung warung kopi yang bergerombol, kebijakan lainnya yang sedang di bahas adalah penerapan jam malam bagi warga Tulungagung. “Jam malam ini sedang dibahas oleh tim. Kita masih rumuskan bersama dengan tim satgas,” lanjutnya. Pandia menegaskan, penerapan jam malam untuk memastikan masyarakat Tulungagung tidak beraktivitas yang tidak perlu di luar rumah, sehingga potensi penyebaran virus corona bisa diminimalkan. “Tujuannya jelas, untuk siapa saja yang tidak memiliki kepentingan silakan kembali ke rumah, tidak usah beraktivitas di luar rumah, lebih baik istirahat menjaga kesehatan,” tuturnya. Sementara itu Subagyo, salah satu pengguna jalan bersyukur bisa mendapatkan masker secara gratis. Apalagi mengingat dirinya hanya punya satu masker yang harus dicuci ketika sudah kotor mengingat mobilitasnya yang tinggi. “Alhamdulillah, terima kasih pak polisi, karena masker saya cuma satu kalau kotor ya harus dicuci,” terangnya. (fir/ mad/fer/gus)

Sumber: