Kasus Lato Lato pada Hewan Ternak di Lumajang Berhasil Dikendalikan

Kasus Lato Lato pada Hewan Ternak di Lumajang Berhasil Dikendalikan

drh. Endra Novianto, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang-Biro Lumajang-

LUMAJANG, MEMORANDUM - Penyakit mulut dan kaki (PMK) dan Lato lato di wilayah Kabupaten LUMAJANG Jawa Timur secara umum sudah terkendali.

Hal ini disampaikan drh. Endra Novianto  Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, ketika dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Kamis 4 Juli 2024.

Disampaikannya, meskipun ada kasus, namun jumlahnya sudah sangat minim. Menurutnya, minimnya jumlah tersebut karena banyak nya hewan ternak yang sudah mendapatkan vaksin. "Baik vaksin Penyakit  Mulut dan Kaki (PMK) maupun vaksin lumpy skin disease (LSD) atau lato lato," kata Endra.

Selain itu, terang Endra, masyarakat peternak juga sudah paham terkait dengan bagaimana menjaga kebersihan kandang, dan menjaga kondisi stamina ternaknya, karena para peternak sudah belajar dari pengalaman yang sebelumnya.

BACA JUGA:Restorasi Lahan Jadi Upaya Strategis Pemkab Lumajang Hadapi Bencana Kekeringan

"Dan kemudian, ketika banyak musim penyakit itu, mereka tidak membeli ternak dulu. Itu termasuk strategi yang dilakukan oleh peternak kita," paparnya.

Berdasarkan hasil pendataan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, data populasi ternak sapi yang masuk sejumlah 207.000 (dua ratus tujuh ribu). "Itu yang tersebar di 21 Kecamatan yang ada di Lumajang," jelasnya.

Endra Novianto menyampaikan, bahwa di Lumajang adalah sebagai penghasil ternak sapi. "Jadi kebanyakan ternak sapi Lumajang yang di bawa ke luar kota. Artinya ternak kita ini di beli oleh kota lain, seperti Surabaya, dan kota kota lainnya," paparnya.

Kepada para peternak sapi, Endra Novianto berpesan untuk selalu menjaga kesehatan sapi, dimulai dari kebersihan kandang, dan di sekuriti nya, artinya orang yang keluar masuk kandang itu di batasi.

BACA JUGA:Selenggarakan FGD II, Pemkab Lumajang Rumuskan Program Kerja Peta Jalan Penanggulangan GAKI

Kemudian harus memberi makan dan minum yang cukup, serta kondisi kandang sapi itu harus baik. "Jadi selain itu, juga pencahayaan di kandang harus baik juga, dan kemudian harus ada sirkulasi udara. Kalau kandangnya becek dan lembab, maka penyakit pun akan kerasan," pesan Endra.(Ags)

Sumber: