Polisi Datangkan Psikiater untuk Saksi Kunci Pembunuhan Tambak Wedi

Polisi Datangkan Psikiater untuk Saksi Kunci Pembunuhan Tambak Wedi

Surabaya, Memorandum.co.id - Sudah sebulan lebih, pembunuhan ibu rumah tangga, Rika Murni (32), di rumah kosnya di Jalan Tambak Wedi Langgar Gang Manyar 21-A, pelakunya belum tertangkap. Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak hingga kini belum menemukan petunjuk siapa pelaku yang tega membantai ibu dua anak tersebut. Rencananya, polisi akan mengundang psikiater bagi KR (4), anak Rika Murni, yang hingga kini masih trauma bila mengingat peristiwa yang menggegerkan warga Tambak Wedi tersebut. "Anak korban masih trauma. Dia merupakan saksi kunci dan mengetahui saat pelaku datang dan membunuh ibunya," kata Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Dimas Ferry Anuraga, Senin (23/3). Trauma KR ini diketahui saat polisi berusaha bertanya kepada KR, tapi tidak mau bicara. "Untuk itu, kami akan mengundang saksi ahli (psikiater) untuk menangani KR. Karena dia hanya diam saat ditanya," jelas Dimas. Apakah motif dari pembunuhan ini bermotif dendam atau perampokan dan selain itu pelaku mengenal dengan keluarga korban? Dimas tidak bisa menjawab detail karena masih dalam penyelidikan. "Masih menunggu hasil penyelidikan," kata Dimas. KR merupakan anak pertama pasangan suami istri (pasutri), dari Rika Murni dan Laksana Widi Putra (35). Korban ditemukan tewas dengan 8 luka sayatan di tangan, dan paling parah luka tusukan di perut yang menyebabkan korban tewas. Kali pertama kejadian ini suaminya, Laksana Widi Putra (35), warga Tambak Rejo V, saat pulang kerja pukul 17.45. Kemudian berteriak dan tetangga kosnya berdatangan ke kamarnya. Kemudian kejadian ini dilaporkan ke Mapolsek Kenjeran. Saat berada di dalam, Widi mendapati lampu kamarnya mati dan kedua anaknya, KR dan bayinya yang masih berusia dua bulan berada di dalam kamar. Melihat ayahnya datang, KR dengan polos langsung turun dari tempat tidur dan berlari mengadu kepada ayahnya. KR sempat bercerita bahwa tadi ada orang berjaket hitam dan berhelm hijau masuk ke rumah. Terpisah, Warsono, tetangga Rika mengungkapkan, hingga kini tetangga sebelah kosnya belum tenang karena pelaku belum tertangkap. "Warga di sini ingin cepat-cepat pelakunya ditangkap," kata Warsono, warga Jalan Kapas Madya ini. Karena dampaknya, warga masih was-was karena kamar korban masih dipasang garis polisi. Selain itu, akibat pembunuhan ini tetangga kosnya, Yasin ada yang pindah. "Semenjak ada kejadian pembunuhan, anaknya sering rewel sehingga memilih pindah," beber dia. Warsono menduga pelaku orang yang membunuhnya mengenal dengan keluarga korban dan mengetahui jam-jam sepi kos-kosan. "Tidak ada yang tahu saat pelaku masuk dan membunuh korban," pungkas Warsono. (rio/day)

Sumber: