Satgas Covid-19 Kedokteran Unusa dan Mahasiswa Produksi Hand Sanitizer
Surabaya, Memorandum.co.id -Satuan tugas (satgas) Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Nadhatul Ulama Surababaya (Unusa) menciptakan hand sanitizer sendiri, Sabtu (21/3/2020). Upaya ini dilakukan karena sulitnya dan mahalnya harga hand sanitizer di pasaran. Dr. M. Fifin Kombih Ketua Satgas Covid-19 Unusa mengatakan, mahasiswa kodekoteran Unusa membuat hand sanitizer sesuai standarisasi dan anjuran yang telah ditetapkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dengan menggunakan beberapa bahan berupa Etanol, Gliserin dan Akuades. "Kami membuat berdasarkan rekomendasi BPOM yang nantinya untuk antisipasi sebaran virus Corona di kawasan Unusa" kata Dr. M. Fifin Kombih. Dr. M. Fifin Kombih menjelaskan telah membuat 100 botol hand sanitizer produksi Unusa dengan melibatkan mahasiswa, juga menambah ketrampilannya. "Hand sanitizer tersebut untuk memenuhi kebutuhan lingkungan kampus Unusa. Jadi mereka (mahasiswa-red) bisa mengetahui cara membuat hand sanitizer sendiri," imbuhnya. Setelah proses pencampuran sudah jadi, hand sanitizer buatan satgas Covid-19 dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unusa tersebut, tidak dapat serta merta langsung digunakan pada saat itu juga, harus didiamkan dalam botol selama 3 hari dahulu untuk memaksimalkan kinerja hand sanitizer tersebut pada saat diaplikasikan pada tangan. Dalam menanggapi kreatifitas mahasiswanya, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng selaku Rektor Unusa mengaku bangga dan menyambut baik atas langkah yang telah dilakukan oleh satgas Covid-19 beserta Fakultas Kedektoran, juga mahasiswa lain yang berpartisipasi dalam pembuatan hand sanitizer tersebut. "Yang terpenting, itu bisa memenuhi kebutuhan hand sanitizer yang ada di Unusa terlebih dahulu" beber Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng selaku Rektor Unusa. Rektor Unusa tersebut juga berharap kepada satgas Covid-19 juga mahasiswa Fakultas Kedoteran Unusa agar bisa mendistribusikan hand sanitizer buatannya untuk sekolah, masjid dan mushola di sekitar Unusa dan terhadap masyarakat sekitarnya juga. "Selama kebutuhan di internal sudah terpenuhi maka lebih efisien jika dilanjutkan kembali" pungkasnya. (Mg3/day)
Sumber: