Membangun Karakter melalui Olahraga

Membangun Karakter melalui Olahraga

Arief Sosiawan Pemimpin Redaksi Jumat, 15 Februari 2019, adalah hari kerja pertama bagi Khofifah Indar Parawansa sebagai gubernur Jawa Timur. Tidak banyak yang dilakukan penyuka kopi pahit itu. Dia hanya berkeliling untuk melihat dan mendengar apa yang terjadi di kantor dan ruang kerjanya. Alumni Universitas Airlangga ini menjaring masukan agar bisa  lebih mengembangkan pemerintahan yang dipimpinnya lima tahun ke depan. Sekadar mengingatkan, Jawa Timur adalah provinsi yang mencatat prestasi olahraga membanggakan. Tentu, disertai problem-problem di dalamnya. Terakhir, catatan prestasi terbaiknya adalah mampu menyumbang 12 medali emas dari 31 medali emas yang dibukukan kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018. Catatan ini luar biasa. Sejarah baru bagi Indonesia. Hingga kini belum ada satu pun provinsi lain yang bisa menyamai prestasi Jawa Timur. Raihan prestasi ini tentu diperoleh melalui proses panjang. Tidak ujug-ujug mampu diraih. Tidak pula didapat secara instan oleh stakeholder olahraga di Jawa Timur seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) atau dinas-dinas terkait dalam pembinaan olahraga. Prestasi lain dari pengelolaan olahraga, output terdepan ternyata tak hanya bicara prestasi. Lebih dari itu. Pembangunan pemuda berkarakter justru mengemuka. Bahkan, terdepan. Faktanya, ketika dilakukan tes urine terhadap 500 atlet Jawa Timur yang rerata berusia 24 tahun, hasilnya tidak ada satu pun yang terindikasi sebagai pengguna narkoba. Jika dibandingkan pembangunan pada bidang lain dalam pembinaan pemuda seusia atlet, pembangunan karakter atlet lebih menonjol. Artinya, dengan program sport science yang diciptakan dan dilaksanakan KONI Jawa Timur meliputi; biomechanica, kesehatan dan gizi, psikologi, serta fisik dalam kacamata pembangunan pemuda berkarakter, hasilnya lebih baik. Karena, dalam olahraga ada pembinaan kedisiplinan, pendidikan etika (sopan santun), kebersamaan (persatuan), dan nilai-nilai intelektualitas. Sehingga, bicara olahraga tak hanya ngomong sukses prestasi atlet di kancah nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) atau internasional sekelas SEA Games. Asian Games, dan olimpiade belaka. Lebih dari itu. Lebih mengedepankan pembangunan generasi muda yang secara luas akan menjadi tujuan akhir pembangunan bangsa. Nah, tentu soal ini harus menjadi catatan tambahan penting bagi Gubernur Khofifah untuk mengambil kebijakan. Demi mempertahankan prestasi dan hasil pembinaan pemuda berkarakter yang sudah dicapai Jawa Timur selama ini. Salam olahraga. (*)

Sumber: