Mitos Duduk di Bantal: Benarkah Menyebabkan Jerawat?

Mitos Duduk di Bantal: Benarkah Menyebabkan Jerawat?

Mitos duduk di bantal masih menjadi salah satu urban legend.-Ilustrasi Pixabay.-

MEMORANDUM - Mitos tentang duduk di bantal yang menyebabkan jerawat sudah lama beredar di masyarakat. Mitos ini sering digunakan untuk menakut-nakuti anak-anak agar tidak malas dan mau duduk di kursi.

Fakta atau Mitos?

Secara ilmiah, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa duduk di bantal secara langsung menyebabkan jerawat. Jerawat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

BACA JUGA:Asa Pendukung Jerman Terjaga, Jadi Tim Pertama yang Lolos Sistem Gugur Euro 2024

Produksi minyak berlebih: Kulit yang berminyak lebih rentan terhadap jerawat karena minyak dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan pertumbuhan bakteri.

Pori-pori tersumbat: Sel kulit mati, kotoran, dan makeup dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Bakteri: Bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) yang hidup di kulit dapat menyebabkan peradangan dan jerawat.

Hormon: Fluktuasi hormon, seperti saat pubertas atau menstruasi, dapat meningkatkan produksi minyak dan memicu jerawat.

BACA JUGA:Rekapitulasi Ulang Saksi Demokrat Pilih Walk Out Ancam Lapor Polisi

Genetika: Riwayat keluarga jerawat merupakan faktor risiko utama untuk mengembangkan jerawat.

Duduk di bantal memang dapat meningkatkan risiko jerawat secara tidak langsung, yaitu:

Meningkatkan gesekan: Gesekan antara kulit dan bantal dapat mengiritasi kulit dan memperparah jerawat yang sudah ada.

Menyebabkan keringat: Duduk di bantal dalam waktu lama dapat menyebabkan keringat berlebih, yang dapat menyumbat pori-pori dan memperburuk jerawat.

Menyimpan bakteri: Bantal yang tidak dicuci secara teratur dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang dapat berpindah ke kulit dan menyebabkan jerawat.

Sumber: