Kisah Inspiratif Bambang Kusmanto, Jemaah Haji dengan Satu Telinga

Kisah Inspiratif Bambang Kusmanto, Jemaah Haji dengan Satu Telinga

Edi Siswoyo, putra Bambang Kuswanto yang setia mendampinginya. --

SURABAYA, MEMORANDUM - Keterbatasan fisik tak menyurutkan semangat Bambang Kusmanto untuk menunaikan ibadah haji. Kakek berusia 72 tahun ini menjadi salah satu jemaah haji kloter 18 asal Kabupaten Magetan yang berangkat ke tanah suci dengan penuh kebahagiaan.

Bambang terlahir dengan hanya memiliki satu telinga kanan. Hal ini membuatnya memiliki pendengaran yang berbeda dengan orang pada umumnya. 

"Bisa mendengar, tapi ngomongnya harus didekatkan dengan telinga kanan," tutur Bambang.

Kendala pendengarannya tak lantas membuatnya menyerah. Bambang tetap optimis dan tekun dalam menjalani hidup.

BACA JUGA:Jemaah Haji Tahun Ini Bisa Saksikan Fenomena Matahari Tepat di atas Kabah, Ini Waktunya

Ia bahkan menggunakan alat bantu dengar untuk membantu pendengarannya.

Semangat Bambang untuk berhaji semakin kuat setelah ia pensiun dari pekerjaannya sebagai penjaga SD di tahun 2008.

Terinspirasi oleh anaknya yang telah mendaftar haji di tahun 2011, Bambang mulai menyisihkan rezekinya untuk mewujudkan mimpinya.

Bersama sang istri, Bambang dengan disiplin menabung 500 ribu rupiah setiap bulan untuk tabungan haji. Penghasilannya ini ia dapatkan dari usaha kecil-kecilan yang ia jalani di rumah.

BACA JUGA:Supiyah, Tukang Pijat Keliling Wujudkan Impian Naik Haji

"Dulu kemana-mana bisa naik motor sendiri. Setelah pensiun, semakin sepuh, kemana-mana diantar anak-anak," ungkap Edi Siswoyo, putra Bambang yang setia mendampinginya dalam perjalanan haji ini.

Kini, setelah bertahun-tahun menabung dan menanti, Bambang akhirnya dapat mewujudkan impiannya untuk menapaki tanah suci. Ia dan keluarga tergabung dalam kloter 18 asal Kabupaten Magetan dan saat ini telah berada di Madinah Munawaroh.

Di tanah suci, Bambang berharap ia dan keluarga diberi kelancaran dan kesehatan dalam menjalankan ibadah haji. Ia juga mendoakan agar keluarganya di tanah air diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji di lain waktu.

Kisah inspiratif Bambang Kusmanto menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tak menjadi halangan untuk meraih mimpi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semangatnya yang pantang menyerah dan tekadnya yang kuat patut dicontoh oleh kita semua.(mtr)

Sumber: