Pesantren Berbasis Masjid di Kebraon, Ampuh Tekan Kenakalan Remaja dan Kunci Keluarga Harmonis

Pesantren Berbasis Masjid di Kebraon, Ampuh Tekan Kenakalan Remaja dan Kunci Keluarga Harmonis

Aktivitas mengaji anak-anak Kebraon di Masjid Al-Muhajirin.-alif bintang-

SURABAYA, MEMORANDUM - Di Surabaya, ternyata ada pesantren berbasis masjid. Jemaahnya masyarakat sekitar dari berbagai kalangan usia. Masjid pesantren masyarakat tersebut berada di Masjid Al-Muhajirin, Jalan Griya Kebraon Utama, Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karangpilang.

BACA JUGA:Belum Terima Uang Transaksi Sabu, Warga Hang Tuah Diamankan Polisi

Beragam aktivitas ala pondok pesantren tersaji di Masjid Al-Muhajirin. Mulai dari menghafal (tahfidz) Alquran, penerjemahan (tarkim) ayat-ayat Alquran, memahami bacaan salat, kajian kitab, hingga konsultasi agama.

BACA JUGA:Seminar Pintar, Pj Wali Kota Malang Sebut Wisata Milenial dan Transportasi Gratis

Ustaz Syarifuddin, inisiator sekaligus salah satu guru ngaji Masjid Al-Muhajirin mengatakan, program masjid pesantren masyarakat bernama Kebraon Mengaji itu diciptakan agar setiap anak semakin berbakti kepada orang tua. Juga supaya keluarga semakin harmonis karena memiliki pedoman agama yang utuh.

BACA JUGA:Kabur saat Dikeler, Jatanras Tembak Pembobol Toko Kue Basah di Dukuh Kupang

“Kami ingin membumikan Alquran di bumi Kebraon. Harapannya, setiap anak bisa berbakti kepada orang tua, dan setiap keluarga semakin harmonis karena mempunyai pegangan agama yang kuat. Tentunya, target besar kami adalah menjadikan Kebraon sebagai Kampung Santri,” ucap Syarifuddin, Minggu, 19 Mei 2024.

BACA JUGA:Kurir Wedoro Tergiur Komisi dan Nyabu Gratis

Program Kebraon Mengaji sudah ada sejak 2015. Kemudian terus berkembang dengan aneka kelas. Mirip seperti di ponpes. Namun bedanya berlangsung di masjid.

BACA JUGA:Festival Rujak Uleg 2024, Wali Kota Eri Cahyadi: Simbol Kebersamaan Warga Surabaya

Hingga sekarang total terdapat 22 kelas dengan didukung 11 guru ngaji. Sasarannya masyarakat mulai usia di bawah lima tahun hingga lansia.

BACA JUGA:Pilkada Kota Malang 2024: Aziz Ingin Wujudkan Malang Maju Bersama PDI-P

Antusiasme masyarakat pun terbilang tinggi. Ada ratusan yang terlibat jadi santri dalam program Kebraon Mengaji ini. Antara lain, sebanyak 100an anak SD dan SMP, puluhan anak SMA dan kuliah, serta 120-an para orang tua.

BACA JUGA:Kuli Tebang Ditemukan Tewas di Ladang Tebu

Sumber: