Memo Bagas Waras

Memo Bagas Waras

oleh Dahlan Iskan   Betapa jahat hoax itu. Tapi yang melakukannya tenang saja. Bahkan sampai ada yang tidak merasa melakukannya. Misalnya: mereka tidak melakukan sendiri produksi hoax-nya. Mereka hanya memesan pada produsen. Yang bisa saja tidak mereka kenal. Produsenlah yang melakukannya. Mereka juga tidak merasa menyebarkannya. Misalnya, karena mereka menugasi mesin untuk mendistribusikan penyebarannya. Yang lebih berat lagi: korban hoax. Tidak punya hak jawab. Tidak punya hak menjelaskan. Tidak punya hak klarifikasi. Sering ada hoax. Tentang seseorang melakukan sesuatu. Tanpa ada fakta. Tanpa ada bukti. Bahkan isi hoax-nya sampai tidak masuk akal. Ketika si korban menjelaskan ternyata hoax yang sama terus saja diproduksi. Mengapa? Yang memproduksinya mesin. Yang tidak punya telinga. Tidak punya mata. Tentu juga tidak punya perasaan. Tidak punya hati. Kita tidak menyangka memasuki zaman seperti itu. Zaman hoax. Kita telah memasuki zaman ketika fakta tidak dianggap ada. Kita memasuki zaman 'persepsi adalah fakta'. Maka tepat ketika harian Memorandum memilih tema ulang tahunnya ke-49 tahun ini 'melawan hoax'. Tugas koran menjadi kian berat: harus bisa menjadi lembaga news clearing. Menjadi clearing house untuk pemberitaan. Koran masih punya keunggulan saat ini: lebih bisa dipercaya. Koran memang bisa salah. TapiĀ  punya mekanisme untuk menangani kesalahan itu. Kode etik wartawan bukan dimaksudkan agar wartawan tidak boleh salah. Kode etik wartawan dimaksudkan agar wartawan tahu apa yang harus diperbuat ketika berbuat salah dalam penulisan beritanya. Wartawan kadang berbuat salah: kurang teliti, kurang cek dan recek, kurang berimbang, keliru memilih sumber berita. Apalagi kalau dalam suasana terdesak deadline. Apalagi kalau sumber beritanya menutup diri. Tapi begitu tahu atau diberitahu tentang kesalahan itu wartawan memiliki mekanisme untuk memperbaikinya. Sedang media sosial sama sekali tidak memilikinya. Kelebihan koran seperti itulah yang harus jadi misi Memorandum ke depan. Media sosial memang lebih masif. Dan lebih cepat. Tapi lebih cepat pula menghancurkan kemanusiaan. Menghancurkan harmoni sosial. Selamat ulang tahun Memorandum! Dengan doa agar seluruh awaknya bagas waras! Lahir batin.

Sumber: