Ditinggal Masuk Rumah, Balita Krian Diduga Tercebur Kali
Aparat gabungan dan warga mencari balita yang diduga tercebur Kali Krian, Sidoarjo. -Mohammad Suud/Jokosan-
SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Warga Krian, Sidoarjo digegerkan kabar dugaan balita tercebur kali setempat, Jumat 18 April 2024 sore.
BACA JUGA:Jasad Balita Tenggelam di Sungai Lajuk Porong Berhasil Ditemukan
Dengan cepat, kabar ini direspons Polsek Krian. Petugas gabungan mulai SAR dan BPBD Sidoarjo pun turun ke lapangan. Dibantu warga, aparat gabungan menyusuri kali untuk mencari balita nahas itu.

Mini Kidi--
Kapolsek Krian Kompol IGP Atma Giri mengatakan, balita yang dikabarkan hilang tercebur itu berinisial DFP, tinggal di Kecamatan Krian. Namun, kata kapolsek, belum ada saksi yang tahu persis anak itu tercebur kali.
Kendati begitu, sejak pukul 16.00 WIB, polisi turun ke TKP. Dibantu instansi terkait, yakni SAR dan BPBD Sidoarjo, serta warga, aparat berusaha mencari balita itu di kali setempat.
Sementara, warga Krian memadati pinggir kali untuk melihat proses pencarian balita itu. Sebagian warga juga turun ke kali untuk ikut mencari korban.
Pencarian berlangsung hingga pukul 19.30 WIB. Pencarian dihentikan karena sudah malam. Pencarian rencananya dilanjutkan esok hari. Polisi juga masih mencari saksi yang tahu persis ketika bocah itu tercebur kali untuk memastikan kabar itu benar adanya.
Informasi di lapangan menyebutkan, balita yang diduga tercebur kali itu warga Krian. Korban berinisial DFP (2), anak pasangan dari YDP (30) dan Ny ADR (29).
Sebelum hilang, Jumat 18 April 2025 sekitar pukul 14.00 WIB, korban disuapi ibunya di depan rumah. Kemudian ayahnya pamit berangkat kerja kepada istri dan korban.
Setelah ayahnya berangkat kerja, ibu korban masuk ke rumah untuk menaruh piring. Korban masih di depan rumah sendirian menggunakan baju warna kuning, bermain dengan ayam.
Setelah menaruh piring, ibu korban keluar rumah lagi. Saat itu korban sudah tidak ada. Ibu korban mencari korban ke jalan dan bertemu seorang warga serta diberitahu mendengar korban berteriak memanggil papa 3 kali.
Korban dan warga itu bersama-sama mencari korban di sekitar rumah, namun korban tidak ditemukan. Kemudian sekitar pukul 16.14 WIB, sandal korban ditemukan di DAM Dusun Patoman, Desa Keboharan, Krian.
Dari sini muncul kabar dugaan kalau korban tercebur kali. Kabar ini pun cepat menyebar. Warga dan aparat terkait akhirnya mencari korban di sungai mulai Jumat sore hingga malam. Karena sudah malam, pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan Sabtu 19 April 2025 pagi. (sud/san)
Sumber:



