umrah expo

Maling HP Pemancing di Kenjeran Babak Belur Dimassa

Maling HP Pemancing di Kenjeran Babak Belur Dimassa

Petugas mengamankan pelaku dari kepungan massa. -Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Seorang pria bernama Herry Sutanto (40), warga Kedung Mangu, harus dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi bulan-bulanan massa. Peristiwa ini terjadi setelah aksinya mencuri HP tepergok korbannya yang memancing di sekitar Sentra Ikan Bulak, Kenjeran.

BACA JUGA:Maling HP Dikepung Warga di Bulak Banteng Kidul, Ternyata Residivis Jambret

Insiden yang terjadi pada Senin 5 Mei 2025 siang ini sempat menyebabkan kemacetan di ruas jalan jalur lambat Jalan Kedung Cowek akibat aksi kejar-kejaran antara pelaku dan ratusan warga. Herry yang babak belur akibat amukan massa bahkan harus dirujuk ketiga rumah sakit berbeda untuk mendapatkan perawatan intensif.


--

Saat ini, Herry menjalani perawatan di Rumah Sakit William Booth dengan luka di sekitar pelipis mata dan mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. 

BACA JUGA:Maling HP di Jalan Jetis Kulon Babak Belur Dihajar Massa

Berdasarkan informasi, pria berusia 40 tahun tersebut tertangkap basah saat mengambil HP milik Syufi Fitroh Akbar yang tertinggal di dasbor motor.

Kapolsek Kenjeran, Kompol Yuyus Andriastanto menerangkan kejadian bermula ketika korban, memancing dan memarkir motornya di pinggir jalan. Tanpa disadari, HP korban tertinggal di dasbor motor. Saat Herry berusaha mengambil HP tersebut, aksinya diketahui korban.

BACA JUGA:Maling HP dan Tabung Elpiji Kebon Dalem Dimassa

"Waktu pelaku (Herry) bermaksud ambil handphone itu, dilihat sama korban," ujar Kompol Yuyus.

Korban yang menyadari HP-nya dicuri lantas berteriak dan mengejar pelaku. Situasi yang saat itu ramai membuat warga sekitar secara spontan ikut mengejar Herry hingga masuk ke gang-gang kecil di perkampungan padat penduduk Kedung Cowek.

BACA JUGA:Dilempar Keripik Singkong, 2 Maling HP di Surabaya Tersungkur

"Lari pelaku itu kencang, dari jalan itu masuk ke gang-gang. Warga yang awalnya di dalam rumah dengar ribut-ribut ikut ngejar," ungkap Slamet, salah seorang warga. 

Ia menambahkan bahwa emosi warga tersulut karena adanya keributan yang mengganggu ketenangan kampung.

Sumber: