Beberkan Identitas Perusuh Demonstrasi, Kapolda Jatim: Anarko Jadi Biang
Kapolda Jatim Irjenpol Nanang Avianto didampingi Kabidhumas Kombespol Jules Abraham Abast dan PJU menunjukkan barang bukti kasus kerusuhan demonstrasi--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tim Gabungan Polda Jatim mengamankan sejumlah tersangka baru terkait aksi perusakan, penjarahan, dan perusakan fasilitas umum yang terjadi serentak di beberapa daerah Jawa Timur.
Kapolda Jatim Irjenpol Nanang Avianto menyebut, penindakan ini dilakukan usai aparat menemukan bukti kuat adanya kelompok anarko yang menyusupi aksi mahasiswa dan masyarakat salah satunya ojek online (Ojol) yang ada di Jawa Timur.
“Dari penanganan yang sudah kami lakukan, ada beberapa tersangka baru yang diamankan. Bagi anak di bawah umur, kami kembalikan ke orang tuanya karena sebagian besar ikut-ikutan tanpa sepengetahuan keluarga. Namun, untuk pelaku dewasa yang terbukti melakukan perusakan kami proses hukum,” kata Kapolda, Kamis, 18 September 2025.
BACA JUGA:Buntut Demo Rusuh, Polda Jatim Klaim Alami Kerugian Rp124 Miliar

Mini Kidi--
Menurut dia, aksi unjuk rasa yang awalnya berupa penyampaian pendapat telah bergeser jadi tindakan kriminal. Aparat mencatat ada 111 orang masyarakat sipil yang sempat dirawat akibat kericuhan, sementara 105 personel polisi dan 12 anggota TNI, meski kini sebagian besar sudah kembali bertugas.
“Ini bukan lagi penyampaian pendapat, tapi murni tindak pidana. Ada korban dan kerugian yang cukup besar, baik bagi Pemda maupun Polri,” ujarnya.
Nanang menjelaskan, salah satu kasus terjadi di Pos Polisi Waru, Sidoarjo, pada 29 Agustus 2025 malam. Polisi menangkap 40 orang, terdiri dari 12 orang dewasa dan 28 anak. Dari jumlah itu, 22 dipulangkan sementara 18 orang diproses hukum.
“Para pelaku melakukan penyerangan terhadap petugas, merusak pos polisi, bahkan berupaya membakar anggota dengan menyiramkan bensin,” kata dia.
BACA JUGA:Puluhan Polisi Jalani Perawatan Buntut Kerusuhan Demo di Jatim, 18 Terluka Parah
Beberapa tersangka yang diamankan antara lain berinisial BNJ (21), AY (21), MPS (20), BS (18), dan BLM (24). Nama terakhir, BLM, terekam dalam video yang viral di media sosial karena aktif menyerang petugas.
"Saat kami melakukan penggeledahan, menemukan sejumlah buku bacaan berisi paham anarkisme," tutur Nanang.
Barang bukti yang disita antara lain 11 buku berpaham anarkisme, 42 buah batu, 10 jaket hoodie, 2 kotak polisi, 18 telepon genggam, 9 unit motor, rompi, serta tameng polisi yang dirampas massa.
BACA JUGA:Polisi Tangkap 580 Dalang Kerusuhan Demo, Temasuk Pembakar Gedung Grahadi dan Mapolsek Tegalsari
Sumber:



