Ini Tanggapan Nur Aini, Guru Viral Pasuruan yang Minta Pindah Mengajar Sejak 2023
Nur Aini saat mengeluhkan nasibnya kepada awak media di Balai Wartawan PWI Pasuruan.--
PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Nur Aini (38), guru asal Bangil yang mengajar di SDN II Mororejo Tosari kembali membuat heboh bumi Pasuruan. Setelah video viral usai mengeluhkan nasibnya ke Cak Sholeh, Advokat dan konten kreator asal Sidoarjo, kini Nur Aini mendatangi Kantor Balai Wartawan PWI Pasuruan pada Rabu 19 November 2025, sore.
Saat bertemu awak media, Nur Aini menceritakan keluhannya secara gamblang.
BACA JUGA:Bupati Rusdi Tanggapi Guru Tosari yang Curhat Jarak Sekolah: Jangan Sampai Kena Prank

Mini Kidi--
Pada awal rekrutmen menjadi guru SDN II Mororejo Tosari pada 2020, ia merasa tidak ada masalah. Jauhnya jarak antara Bangil-Tosari sekitar 57 Km dan Pulang Pergi (PP) 114 Km ia lalui. Meskipun dengan cara diantar suami atau ngojek.
Namun pada beberapa tahun terakhir, ia mengeluh sakit. Sehingga pada 2023, ia mengajukan diri ke Dinas Pendidikan Bidang Kepegawaian dan BKPSDM untuk bisa pindah ke sekolah yang lebih dekat dengan domisilinya.
"Ya, karena jauh itu dan mulai berdampak pada kesehatan saya, maka saya mengajukan pindah tugas. Karena saya sedang menjalani perawatan," tuturnya.
BACA JUGA:Bupati Rusdi Lantik Ratusan Pejabat Fungsional Pemkab Pasuruan
Bahkan ia mengaku sudah mendapat info atau peluang jika pihak kepegawaian mengabulkan yakni bisa pindah ke salah satu SD di Rembang. Jarak Rembang dengan Bangil relatif dekat. Karena tetangga kecamatan. Namun peluang kepindahan itu hingga kini belum disetujui.
Dia pun berharap dapat bertemu secara langsung dengan Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo. Ia ingin menjelaskan alasan sebenarnya hingga dirinya rela podcast dengan Cak Sholeh hingga menjadi viral.
"Sebenarnya saya ingin ketemu Pak Bupati langsung untuk menyampaikan hal sebenarnya. Saya juga sudah WA ke beliau. Tapi belum pernah direspons. Bahwa saya pengajuan perpindahan itu sudah lama tahun 2023 ke BKPSDM namun belum ada tanggapan. Padahal sudah lengkap," tegasnya saat di PWI didampingi sang suami.
BACA JUGA:Bupati Pasuruan Terima Aset Rampasan Korupsi dari KPK Sebesar Rp1,3 Miliar
Soal kinerja kedatangan atau absensi kehadiran, ia mengaku jika absensinya banyak direkayasa oleh Kepala Sekolah SDN II Mororejo atau pihak operator sekolah. Karena bukti absensi yang dimiliki BKPSDM diduga hasil rekayasa, bukan yang sebenarnya dan merugikan dirinya.
"Saat saya diperiksa oleh BKPSDM sudah menyertakan dan memberikan bukti yang sebenarnya. Namun untuk absensi yang dipegang BKPSDM tidak berkenan mengeluarkannya," katanya.
Sumber:



