umrah expo

Cuaca Ekstrem Masih Ancam Pasuruan dan Jatim

Cuaca Ekstrem Masih Ancam Pasuruan dan Jatim

Kondisi cuaca yang sering berawan di Kota Pasuruan.-Hari Mujianto/Muh Hidayat-

PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID – Ancaman cuaca ekstrem masih terus berlangsung di wilayah Pasuruan dan Jatim. Hal ini berdasar dari keterangan yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Kamis 6 Februari 2025. 

BACA JUGA:Puting Beliung Rusak 17 Rumah, BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem

BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca buruk atau bencana alam. Seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, bahkan puting beliung. Bisa terjadi pada periode 7-16 Februari 2025 mendatang.


--

Mana saja daerah yang kemungkinan besar terdampak? BMKG merilis daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Malang dan beberapa daerah tapal kuda seperti, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Lumajang dan Jember. Termasuk juga daerah Trenggalek diprediksi akan terdampak langsung oleh cuaca buruk ini.

Kepala BMKG Juanda Surabaya, Taufiq Hermawan dalam keterangannya menjelaskan, puncak musim hujan yang sedang berlangsung di Jatim, ditambah dengan aktifnya Monsun Asia serta fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Madden Julian Oscillation (MJO), menjadi faktor utama penyebab peningkatan potensi hujan lebat.

BACA JUGA:Nelayan Pasuruan Diimbau Antisipasi Perubahan Ekstrem Cuaca Buruk ketika Melaut

"Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan awan hujan yang sangat signifikan. Sehingga masyarakat harus selalu waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor," tegas Taufiq, Kamis 6 Februari 2025.

Selain hujan lebat, angin kencang juga diprediksi akan menerjang wilayah Jatim akibat pengaruh Siklon Tropis Taliah. Saat ini masih berada di Samudra Hindia selatan Jawa Barat. Angin dengan kecepatan mencapai 30 knot atau sekitar 54 km/jam diperkirakan akan bertiup dari arah barat hingga barat laut.

"Siklon ini diperkirakan bertahan hingga 9 Februari," tambah Taufiq memprediksi.

BMKG juga mencatat, selisih tekanan udara yang cukup signifikan antara Asia dan Australia, serta nilai outgoing longwave radiation (OLR) cenderung negatif. Sehingga turut berkontribusi terhadap peningkatan potensi hujan lebat dan angin kencang di Jatim.

Mengingat potensi bencana yang cukup besar, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan meningkatkan kesiapsiagaan. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, bantaran sungai, dan pesisir pantai diimbau untuk selalu waspada dan siap mengungsi jika diperlukan. (hm/mh)

Sumber: