umrah expo

Gol Menit Akhir Bungkam Liverpool, Slot: Margin Terlalu Tipis

Gol Menit Akhir Bungkam Liverpool, Slot: Margin Terlalu Tipis

Chelsea tekuk Liverpool 2-1 di kandang.-IG:Chelsea.-

MEMORANDUM.CO.ID-Pelatih kepala Liverpool, Arne Slot, mengungkapkan bahwa kekalahan tipis 2-1 dari Chelsea sangat merugikan timnya.

Pertandingan yang berlangsung di Stamford Bridge itu berakhir dramatis setelah gol penentu kemenangan dicetak oleh pemain pengganti, Estêvão, pada menit ke-95.

Gol tersebut melengkapi skor akhir setelah Moisés Caicedo dan Cody Gakpo mencetak masing-masing satu gol.

Ini menjadi kekalahan ketiga secara beruntun bagi Liverpool di bawah asuhan Slot, setelah sebelumnya ditaklukkan oleh Crystal Palace dan Galatasaray.

“Musim lalu kami juga kalah dari Chelsea. Stamford Bridge memang selalu menjadi tempat yang sulit,” ujar Slot pasca pertandingan seperti dilansir ESPN.

“Kami hampir mencetak gol, tapi margin-nya sangat tipis. Seperti saat melawan Galatasaray, kami kebobolan karena penalti. Lalu saat menghadapi Palace, kami kebobolan di menit akhir. Hari ini, Chelsea mencetak gol yang sebenarnya bisa terjadi di kedua sisi," katanya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Setan Merah Tekuk Sunderland di Old Trafford


Mini Kidi--
Slot juga menyoroti lemahnya pengambilan keputusan para pemainnya di menit-menit akhir pertandingan. Ia menyebut timnya seharusnya bisa mencetak gol kedua setelah berhasil menyamakan kedudukan.

“Setelah skor 1-1, saya pikir kami akan unggul. Kami beberapa kali masuk ke kotak penalti lawan, seperti melalui aksi Andy Robertson, tapi kami gagal mengontrol bola dengan baik. Lagi-lagi, marginnya sangat kecil. Dua laga tandang terakhir, margin tipis itu tidak berpihak pada kami,” lanjutnya.

Kekalahan dari Chelsea menempatkan Liverpool sebagai tim kelima dalam sejarah Liga Primer Inggris yang mengalami kekalahan lebih dari sekali akibat gol yang terjadi di menit ke-90 atau lebih dalam waktu satu minggu.

Selain kehilangan tiga poin penting, Liverpool kini dihantui kekhawatiran soal kondisi bek tengah Ibrahima Konaté, yang ditarik keluar pada babak kedua karena mengalami keluhan pada bagian paha.

“Saya belum tahu apakah itu cedera serius. Tapi yang saya tahu, dia terlihat pincang dan saat saya tanya, dia bilang merasakan sesuatu di bagian paha,” kata Slot.

“Saat itu, saya langsung berpikir untuk menggantinya. Kami tidak bisa mengambil risiko karena kita tidak pernah tahu bagaimana sprint berikutnya akan berakhir," jelasnya.

Slot menambahkan bahwa penggantian Konaté juga sudah direncanakan sebelumnya sebagai bagian dari strategi, terutama karena posisi bek tengah kanan memegang peran penting dalam penguasaan bola dan membangun serangan.

“Kami semua tahu bahwa Ryan Gravenberch memiliki kemampuan menciptakan peluang dari situasi tersebut. Jadi meski terpaksa, pergantian ini mungkin datang di waktu yang tepat," pungkasnya.

Sumber: