Abidah, Satu-satunya Model Disabilitas akan Tampil di SFF 2025
Abidah Nur Zahro Aulia Umama, melakukan gladi bersih di kawasan Kota Lama Surabaya, untuk kegiatan Surabaya Fashion Festival (SFF) 2025--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Menjadikan kekurangan sebagai kelebihan. Itulah yang dilakukan Abidah Nur Zahro Aulia Umama. Dia salah satu peserta model penyandang disabilitas.
Perempuan berusia 14 tahun asal Jalan Kapas Krampung, penyandang tuna rungu yang duduk di bangku SMP kelas sembilan itu akan tampil di Surabaya Fashion Festival (SFF) 2025, Jumat, 21 November 2025, di kawasan Kota Lama Surabaya.
BACA JUGA:Susunan Acara SFF 2025 Hari Pertama yang Digelar di Kota Lama Surabaya

Mini Kidi--
Siskanita, orangtua Abidah mengatakan, sudah tiga tahun anaknya menggeluti dua modeling. Tepatnya mulai tahun 2022 akhir. Berawal dari sekolah modeling. Abidah mulai belajar menumbuhkan rasa percaya diri dari situ.
"Udah tiga tahun ini menggeluti model. Mulai tahun 2022 akhir. Dia kan disabilitas, jadi dia PD (percaya diri) aja dulu waktu itu. Biar tumbuh PD didepan banyak orang," katanya.
Tak bisa dipungkiri bila penyandang disabilitas biasanya kurang percaya diri. Minder karena memiliki keistimewaan dibanding dengan mayoritas orang pada umumnya. Tapi itu tidak berlaku bagi Abidah.
BACA JUGA:MC Multitalenta SFF 2025 Siapkan Kostum agar Tampil Elegan
Postur tubuhnya yang tinggi dengan bentuk tubuh ideal, Siska kemudian tumbuh ide untuk memasukkan Abidah ke sekolah modeling. Awalnya hanya untuk mengisi kegiatan saja. Tapi ternyata Abidah suka.
"Akhirnya terjun ke modeling. Awalnya coba-coba aja. Pernah jadi Juara Favorit di tahun 2023. Dulu ikut sekolah modeling, sekarang akhirnya jalan sendiri dan intens ikut lomba-lomba," lanjutnya.
BACA JUGA:Pemenang Miss Hijab Indonesia Pandu SFF 2025, Tytah Siap Tampil Energik
Abidah mengaku beberapa designer busana juga ada yang sudah cocok dengannya. Setiap peragaan busana, dia pasti dipanggil. Bisa disebut sudah jadi langganan. Dengan demikian, ia semakin senang dengan dunia modeling ini.
"Ya senang, percaya diri terus punya banyak teman dan bisa dikenal banyak orang. (Minder) Sudah enggak," pungkas Abidah dengan senyuman.
Ternyata, tidak hanya hanya bergelut di dunia modeling saja. Dia juga rutin mengajari bahasa isyarat (bisindo) bagi penyandang disabilitas lain. Tiap hari Minggu di Taman Bungkul. Abidah tak pernah memungut biaya. Kegiatan itu dilakukan secara cuma-cuma alias gratis.
Sumber:



