umrah expo

Azrul Ananda Ungkap Cerita di Balik Akuisisi Persebaya: Jawa Pos Ternyata Pernah Tak Setuju

Azrul Ananda Ungkap Cerita di Balik Akuisisi Persebaya: Jawa Pos Ternyata Pernah Tak Setuju

Azrul Ananda bersama Dahlan Iskan ketika Tret Tet Tet ke Perth, Australia Barat.-Media Persebaya.-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID-Presiden Persebaya, Azrul Ananda, akhirnya mengungkap kisah di balik proses akuisisi Persebaya Surabaya yang dilakukan pada tahun 2017. 

Cerita ini terungkap dalam salah satu episode podcast Disway bersama Dahlan Iskan, yang juga ayah kandungnya. Dalam episode berjudul “Azrul Ananda vs Dahlan Iskan, Mana yang Lebih Bonek?”, Azrul menyampaikan bahwa langkahnya mengakuisisi Persebaya ternyata sempat mendapat penolakan, bahkan dari internal Jawa Pos sendiri.

"Jangan salah, saat itu banyak orang di koran yang tidak setuju," ujar Azrul dalam podcast tersebut.

Perjalanan Panjang Akuisisi Persebaya

BACA JUGA:Persebaya Taklukkan PSS Sleman 1-0 di Stadion GBT, Gol Bruno Moreira Penentu Kemenangan

BACA JUGA:Launching Tim Persebaya Berlangsung Spektakuler di Stadion GBT Surabaya

Saat itu, Persebaya tengah berada dalam situasi dualisme klub, dan PSSI berencana mengembalikan nama besar Persebaya ke kancah Liga Indonesia melalui Liga 2. 

Di tengah transisi tersebut, para pengurus Koperasi Surya Abadi Persebaya (KSAP) mencari investor yang bersedia mengambil alih dan mengelola klub. Nama Azrul Ananda muncul sebagai sosok ideal karena rekam jejaknya dalam dunia olahraga dan manajemen media.

Azrul dikenal sukses membangun DBL (Developmental Basketball League) sejak 2004, yang berhasil mengangkat popularitas olahraga basket di Surabaya, kota yang selama ini lekat dengan sepak bola. 

Selain itu, ia juga pernah mengelola kompetisi basket profesional lewat NBL Indonesia, menjadikannya figur muda yang berpengaruh di dunia olahraga nasional.


Mini Kidi--

Warisan Dahlan Iskan dan Latar Belakang Keterlibatan

Dahlan Iskan sendiri sebelumnya juga aktif dalam pengelolaan Persebaya, bahkan sempat menggerakkan ribuan suporter dalam laga tandang melalui kampanye "Tret Tet Tet" yang populer di kalangan Bonek. 

Oleh karena itu, Azrul dianggap sebagai sosok tepat untuk melanjutkan perjuangan tersebut, sekaligus memberi arah baru bagi masa depan Persebaya.

Sumber: