Tantangan dan Harapan Penjual Baju Thrift di Jalan Gembong Tebasan

Tantangan dan Harapan Penjual Baju Thrift di Jalan Gembong Tebasan

Suasana lokasi thrift di Jalan Gembong Tebasan Surabaya. -Anwar Hidayat-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.IDJalan Gembong Tebasan, Surabaya terdapat sebuah kawasan yang menjadi pusat penjualan baju bekas atau thrift. Salah satu penjual yang cukup dikenal di sana adalah Bu Nami, wanita asal Tambak Wedi, dikenal tangguh yang berjualan kurang lebih setahun.

BACA JUGA:Cegah Banjir, Normalisasi Saluran Jalan Gembong Tebasan

Nami mengungkapkan bahwa ia memulai usaha ini dengan modal jutaan rupiah. 


--

"Dulu saya mengutang untuk bisa membeli stok baju bekas kali pertama," katanya. 

Meski tak mengetahui secara pasti jumlah nominalnya, ia mengaku bahwa modal tersebut berhasil digunakan untuk membeli barang dagangan yang kemudian dijual kembali kepada pelanggan.

BACA JUGA:Seminggu Diaspal, Jalan Gembong Tebasan Kembali Rusak dan Makan Korban

Meskipun demikian, pendapatan bulanan yang ia peroleh tidaklah besar, angka ini tentu tidak tetap, karena bergantung pada cuaca, hari-hari tertentu seperti akhir pekan,

"Kalau dirata-rata, saya bisa mendapatkan sekitar Rp 130 ribu per hari," ujarnya. 

BACA JUGA:Sering Dilewati Truk, Jalan Gembong Tebasan Amburadul

Berjualan baju bekas bukan tanpa tantangan. Selain ketidakpastian omzet harian, Bu Nami juga harus bersaing dengan pedagang lain di area tersebut. 

"Saya hanya berharap rezeki lancar, dan semoga pembeli tetap ada setiap hari," katanya.

BACA JUGA:10 Tips Membuka Toko Thrift Sendiri: Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Di sisi lain, Agung Septian, pembeli yang datang karena tertarik dengan harga murah namun kualitas yang tak kalah bagus dibandingkan baju baru. 

Sumber: