UPT Layanan Pendidikan ABK Kota Malang Semangati ABK Raih Masa Depan
Kantor UPT Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.-Ariful Huda-
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Beroperasi sejak Mei 2012, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Pendidikan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) Kota Malang telah menjadi rumah bagi anak-anak berkebutuhan khusus terutama autis di Kota Malang dan sekitarnya.
BACA JUGA:Fakultas Pertanian dan Vokasi UB Kelola Hutan Berbasis IoT
UPT yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang ini telah memberikan pelayanan kepada anak autis dengan latar belakang perkembangan yang berbeda-beda. Anak-anak tersebut mendapatkan layanan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhannya.

--
Kepala UPT Layanan Pendidikan ABK Kota Malang Dra Nurfina Amanda Royani menuturkan bahwa saat ini ada 84 siswa yang dilayani.
“Kami kebanyakan menangani anak-anak autis, anak yang mengalami hambatan intelektual dan motorik, juga hiperaktif yang usianya mulai 2 tahun sampai 18 tahun,” ujarnya.
UPT Layanan Pendidikan ABK Kota Malang memberikan layanan bagi ABK setiap Senin sampai Jumat dan terbagi dalam tiga sesi dalam sehari.
Ada lima layanan utama yang bisa diberikan, yakni skrining untuk mengetahui kemampuan dan kebutuhan anak, kelas intervensi untuk memberikan pelajaran tentang perilaku.
Selanjutnya, terapi okupasi untuk melatih kemampuan motorik dan sensorik anak, kelas transisi untuk menpersiapkan anak dapat mengikuti kegiatan di sekolah inklusi, serta kelas vokasi untuk melatih kemandirian (bina diri) dan keterampilan anak.
Dalam pelayanan kepada ABK, UPT ini didukung oleh 13 tenaga pendidik/ terapis berkompeten dengan latar belakang pendidikan luar biasa, psikologi, fisioterapi, hingga okupasi.
Selain memberikan layanan tersebut, UPT Layanan Pendidikan ABK Kota Malang menginisiasi program Safari Inklusi ke sekolah-sekolah sejak 2019. Program ini dilaksanakan karena ketidakseimbangan jumlah siswa berkebutuhan khusus dan guru pembimbing khusus (GPK) akibat dari masih sedikit dan belum meratanya guru yang memiliki kompetensi pembelajaran inklusif.
“Jadi kami melakukan skrining bagi siswa ABK yang ada di sekolah-sekolah reguler. Selain itu kami juga memberi bekal kepada guru-guru kelas bagaimana cara mendeteksi dini siswa ABK di sekolah,” terang Fina.
Melalui program Safari Inklusi ini, sekolah reguler yang memiliki siswa istimewa akan dibantu untuk mengenali siswanya sehingga mampu memberikan materi dan metode pembelajaran sesuai kemampuan siswa istimewa tersebut. Dengan materi dan metode pembelajaran yang tepat, diharapkan ABK akan dapat menyerap ilmu dengan lebih baik.
Fina menyampaikan apabila ada orang tua yang membutuhkan layanan pendidikan ABK bisa langsung datang ke UPT yang terletak di Jalan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang ini. Usai melakukan pendaftaran akan dilakukan skrining pada anak untuk mengetahui kondisi anak.
Sumber:



