Pemkab Malang Genjot Pengentasan Angka Kemiskinan Ekstrem
Bupati Sanusi dan situasi saat Rakor.--
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus berkomitmen menurunkan angka kemiskinan. Dari data yang ada saat ini angka kemiskinan ekstrim sebesar 8,78 % atau setara 236 630 jiwa ditahun 2025. Jumlah tersebut mengalami penurunan, jika dibanding dengan tahun sebelumnya dimana pada tahun 2024 sebesar 8,98 persen.
Komitmen penurunan kemiskinan di kabupaten Malang itu, disampaikan langsung oleh bupati Sanusi dalam rapat koordinasi pengentasan kemiskinan Kamis 11 Desember 2025 yang digelar di Pendopo Agung Malang.
BACA JUGA:Pemkab Malang Terima Penghargaan Innovative Government Award 2025 di Akhir Tahun

Mini Kidi--
Saat itu bupati Sanusi, menginstruksikan seluruh perangkat daerah hingga para camat untuk mengawal secara serius setiap program yang berkaitan dengan penurunan kemiskinan. Ia menargetkan penurunan angka kemiskinan harus terjadi setiap tahun.
“Seluruh program akan kita kerahkan untuk mengurangi kemiskinan, demi tercapainya kabupaten Malang sejahterah dan Malang Makmur benar benar terwujud," kata Sanusi.
Lebih lanjut Sanusi, menunjukkan bahwa pada bulan Maret 2024 angka kemiskinan berada pada posisi angka 8,98 persen, sedangkan pada tahun 2025, angka tersebut berhasil ditekan menjadi 8,78 persen atau sebanyak 236.630 jiwa.
Guna mewujudkan tercapainya penurunan angka kemiskinan, harus dilakukan semua unsur yang ada di lingkup Pemkab Malang. Maka dalam hal itu bupati mengingatkan pada seluruh perangkat daerah dan camat agar bekerja semaksimal mungkin. Serta menjalan program secara penuh, yang mengarah pada penurunan angka kemiskinan.
Bupati tidak akan ragu melakukan evaluasi atau bahkan memutasi pada kepala OPD atau Camat, yang tidak mendukung program prioritas daerah yang bertujuan untuk penurunan angka kemiskinan.
BACA JUGA:Pemkab Malang Apresiasi dan Dukung Program Agroforestri
“Nanti kita akan kita evaluasi secara menyeluruh mulai dari OPD jingga kecamatan, yang ketahuan tidak mendukung program yang mengarah penurunan angka kemiskinan. Tidak segan- segan langsung kami mutasi bahkan kalau peelu kita nonjobkan,” imbuh, Sanusi.
Ia menjelaskan se jumlah program yang akan menjadi fokus percepatan, mulai dari peningkatan pendidikan dan kesehatan, hingga penguatan ekonomi masyarakat. Menurutnya, seluruh program tersebut diarahkan untuk mendorong kesejahteraan warga sekaligus menurunkan angka kemiskinan secara lebih terukur.
“Secara global semuanya mengarah ke sana, karena mengarah untuk kesejahteraan masyarakat. Nanti terukur, kita petakan agar menemukan perekonomian yang dikembangkan dan berdampak terhadap pengurangan kemiskinan,” tegasnya.
Sumber:

