umrah expo

TPA Winongo untuk Kawasan Wisata, ITS: Langkah Sudah Sesuai

TPA Winongo untuk Kawasan Wisata, ITS: Langkah Sudah Sesuai

Tim ITS memaparkan laporan feasibility study landfill mining zona pasif TPA Winongo di Balai Kota Madiun. -Moch Adi Saputro-

MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID – Rencana pembangunan wisata di kawasan TPA Winongo dikaji Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Hasil kajian feasibility study atau studi kelayakan Landfill Mining zona pasif TPA Winongo dipaparkan tim dari perguruan tinggi tersebut di ruang 13 Balai Kota Madiun, Rabu 25 Juni 2025.

BACA JUGA:Wali Kota Madiun Serahkan SK CPNS dan CPPPK di TPA Winongo, Wajib Tanam Pisang Cavendish 

Kepala Pusat Studi Infrastruktur dan Lingkungan Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Warmadewanthi menyampaikan, tim ITS telah mengkaji sekaligus mendampingi pemanfaatan TPA Winongo. Hasilnya, rehabilitasi serta rekonturing tanah telah dilakukan terhadap penutupan gunungan sampah.

Menurut dia, langkah tersebut sudah selaras dengan rekayasa penutupan sampah dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.


Mini Kidi-- 

“Langkah sudah sesuai. Langkah awal rekonturing sudah sesuai. Termasuk peraturannya,’’ kata Dosen Teknik Lingkungan ITS itu.

Warmadewanthi menyebut rekonturing serta rekayasa penutupan sampah yang dilakukan Pemkot Madiun sangat penting dilakukan. Mengingat, tumpukan sampah bakal dijadikan lahan hijau produktif. Dalam kajian, tim ITS memberikan sederet catatan rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti.

Di antaranya, penanaman tanaman bambu dan bunga kana yang mampu menyerap limbah sampah. Selain itu, penanaman buah juga tidak bisa serampangan. Pihaknya menyarankan pemkot menanam tanaman buah yang memiliki akar yang tidak menembus tanah terlalu dalam.

“Tanaman buah ditanam pada tanah yang menutup sampah dengan ketebalan 50-60 sentimeter. Tapi, penutupan di TPA Winongo sangat bagus karena ketebalan sekitar 80 sentimeter,’’ ungkapnya.

Warmadewanthi menyebut penutupan serta pemanfaatan gunungan sampah ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebab, beberapa kota besar di Indonesia maupun di negara lain sudah melakukan hal serupa.

“Di sebuah kota kecil di Denmark sudah melakukan penutupan dan berhasil,’’ ujarnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Madiun Maidi menyebut pihaknya sengaja menggandeng ITS untuk mengkaji sekaligus mendampingi pengelolaan TPA Winongo. Pasalnya, penutupan sampah dan pembuatan kawasan hijau produktif ini butuh ahlinya.

“Hari ini kita koordinasi dengan ITS. Ahli dan guru besar mendampingi TPA Winongo,’’ jelasnya.

Dia menambahkan, rekomendasi tim ITS pasti ditindaklanjuti pemkot. Sejauh ini, rekonturing sudah sesuai.

“Langsung kami tindaklanjuti secara paralel. Termasuk akses ke lokasi seperti apa akan kami siapkan,’’ pungkasnya. (adi)

Sumber: