HUT Ke-68 GOW Lumajang Diisi Diskusi Publik Peran Perempuan dalam Pembangunan
Rahayu Agus Triyono, Dewan Penasehat GOW Kabupaten Lumajang--
LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Peringatan HUT ke-68 Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten LUMAJANG tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi dimaknai sebagai forum strategis untuk merumuskan kontribusi perempuan dalam pembangunan.
Melalui Diskusi Publik bertema Peran Perempuan dalam Membangun Bangsa di Gedung PKK Lumajang, Selasa 18 November 2025, GOW menegaskan peran perempuan sebagai aktor kunci dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Persit KCK Cabang XXXV Dim 0821 Lumajang Gelar Senam Bersama Perkuat Soliditas Anggota

Mini Kidi--
Dewan Penasehat GOW Kabupaten Lumajang, Rahayu Agus Triyono, menekankan bahwa diskusi publik ini penting sebagai ruang bertukar gagasan dan menyatukan perspektif organisasi perempuan mengenai tantangan pembangunan kontemporer.
Menurutnya, peran perempuan tidak lagi dipahami secara parsial, tetapi sebagai bagian integral dari strategi pembangunan SDM, ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Wabup Lumajang Tegaskan Peran Strategis Bappeda sebagai Orkestrator PJPK 2025–2029
“Diskusi publik ini menjadi momentum untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusi bersama. Perempuan memiliki kapasitas besar dalam memperkuat struktur sosial, ekonomi, dan karakter bangsa. Karena itu, suaranya harus ditempatkan pada posisi strategis,” ungkap Rahayu.
Ia menyebut beberapa isu prioritas yang harus menjadi perhatian bersama, antara lain peningkatan literasi keluarga, penguatan pendidikan bagi ibu dan anak, pengembangan ekonomi yang dikelola perempuan, serta mendorong keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan keputusan di tingkat komunitas maupun daerah.
Diskusi tersebut menghadirkan pandangan kolektif bahwa pembangunan yang efektif memerlukan partisipasi perempuan secara penuh, bukan sekadar sebagai pelaksana, melainkan sebagai mitra strategis pemerintah daerah. Para peserta menilai bahwa perempuan memiliki sensitivitas sosial yang kuat sehingga mampu membaca dinamika masyarakat, memahami kebutuhan keluarga, dan merespon persoalan sosial secara cepat.
BACA JUGA:9 Prioritas Jadi Sasaran Operasi Zebra Semeru 2025, Ini Pesan Kapolres Lumajang
Diskusi publik ini juga menghasilkan beberapa rekomendasi, di antaranya perlunya peningkatan kapasitas organisasi perempuan, penyediaan ruang kolaborasi lintas sektor, serta penyusunan program terarah yang memperkuat kemandirian ekonomi dan kualitas SDM perempuan di Lumajang.(Ags)
Sumber:



