umrah expo

Pemkab Lumajang Prioritaskan Keselamatan Warga dan Lahan Pertanian Pasca Tanggul Sungai Regoyo Jebol

Pemkab Lumajang Prioritaskan Keselamatan Warga dan Lahan Pertanian Pasca Tanggul Sungai Regoyo Jebol

Bupati Lumajang Bunda Indah meninjau lokasi banjir di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian.--

LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) menegaskan bahwa penanganan tanggul Sungai Regoyo yang jebol di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, menjadi prioritas utama pemerintah daerah.

Langkah ini dilakukan cepat, terkoordinasi, dan berbasis data teknis untuk memastikan keselamatan warga serta menjaga kelangsungan lahan pertanian terdampak banjir lahar Gunung Semeru, Kamis 6 November 2025.


Mini Kidi--

Sejak tanggul jebol pada 2 November akibat hujan ekstrem, Bunda Indah memimpin peninjauan langsung ke lokasi guna memetakan kerusakan dan mengarahkan langkah penanganan strategis.

Turut mendampingi Wakil Bupati Yudha Aji Kusuma, Ketua DPRD Oktafiyani, Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar, Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, serta perwakilan BBWS Brantas dan Dinas PUSDA Jawa Timur.

BACA JUGA:Pemkab Lumajang Gandeng Pemprov Jatim Edukasi Pengelolaan Air Tanah

Bupati menegaskan bahwa pemulihan akses jalan bagi 1.211 kepala keluarga dan perlindungan sekitar 30 hektar lahan pertanian menjadi prioritas utama.

“Penanganan tanggul ini bukan sekadar simbolis. Ini tentang menyelamatkan warga, melindungi pertanian, dan mencegah kerusakan yang lebih luas,” ujar Bunda Indah saat meninjau lokasi tanggul jebol di Sungai Regoyo.

BACA JUGA:Pemkab Lumajang Berlakukan Dana Dusun Rp50 Juta per Tahun Mulai 2026

Dalam arahannya, Bupati menginstruksikan mobilisasi tiga unit alat berat dari PUSDA Jawa Timur, BBWS Brantas, dan penambang lokal. BPBD Lumajang juga menyiapkan logistik dan pasokan bahan bakar agar perbaikan berjalan tanpa hambatan.

Hasil identifikasi PUSDA dan BBWS Brantas menunjukkan kerusakan meliputi tanggul sisi kanan sepanjang 150 meter dengan tinggi 6 meter, tanggul kritis sepanjang 27+66 meter, serta bagian sekitar mushola dan jembatan limpasan.

Selain itu, juga akan dilakukan pemasangan bronjong sayap jembatan Sungai Liwek sepanjang 15 meter sebagai langkah penguatan struktur.

BACA JUGA:Rotasi Besar-Besaran Pemkab Lumajang, 191 Pejabat Dimutasi untuk Perkuat Reformasi Birokrasi

Bupati menekankan bahwa strategi penanganan dilakukan secara sistematis, meliputi pembukaan akses jalan utama, pengalihan aliran air agar tidak merendam lahan pertanian, serta penguatan tanggul kritis untuk mencegah banjir susulan.

Selain koordinasi teknis, Bunda Indah menyoroti pentingnya partisipasi warga. Masyarakat ikut membangun tanggul sementara dan menata jalur darurat, sedangkan pemerintah menyediakan sumber daya serta alat berat.

Kolaborasi tersebut dinilai mempercepat pemulihan sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan komunitas menghadapi potensi bencana.

BACA JUGA:Pemkab Lumajang Siapkan Lelang Selokambang, Dorong Investasi dan Pemberdayaan Warga

Bunda Indah menegaskan bahwa langkah cepat ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Pemkab Lumajang dalam mitigasi bencana hidrometeorologi.

“Kesiapsiagaan, kolaborasi lintas instansi, dan mobilisasi sumber daya menjadi fondasi agar setiap bencana dapat ditangani dengan efektif,” tegasnya.(ags)

Sumber: