HUT Ke-III Ngobar Dihadiri Wabup Lumajang di Café Loji 35
Mas Yudha Wakil Bupati Lumajang menghadiri HUT ke-III Komunitas Ngobar di Café Loji 35.--
LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID – Komunitas Ngopi Bareng (Ngobar) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-III di Café Loji 35 pada Sabtu 18 Oktober 2025 dengan suasana hangat dan penuh keakraban.
Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) hadir memberikan apresiasi atas kiprah komunitas yang menjadi wadah lintas profesi dan generasi di Kabupaten Lumajang.

Mini Kidi--
“Kebersamaan ini luar biasa. Ngobar telah memberi contoh bahwa ruang dialog yang sederhana dapat melahirkan ikatan sosial yang kuat dan ide besar untuk daerah,” ujar Mas Yudha.
Ia menilai komunitas seperti Ngobar memainkan peran penting dalam membangun ekosistem partisipatif masyarakat. Pemerintah daerah, lanjutnya, sangat terbuka terhadap kolaborasi dari kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki energi positif dan semangat kebersamaan.
BACA JUGA:Patroli Dini Hari, Tim Pemburu Kejahatan Polres Lumajang Antisipasi Kejahatan
“Banyak gagasan besar justru lahir dari ruang kecil seperti ini. Dari obrolan santai yang kemudian berkembang menjadi aksi nyata untuk Lumajang,” tambahnya.
Tiga tahun perjalanan Ngobar menjadi bukti bahwa kekuatan sosial tidak harus lahir dari institusi formal, tetapi dari inisiatif warga yang dilandasi rasa saling percaya.
Setiap cangkir kopi yang diseduh bukan sekadar minuman, tetapi simbol kesetaraan dan semangat kebersamaan.
BACA JUGA:Wujud Sinergitas Babinsa Dampingi Bidan dan Kader Posyandu Gerbang Mas Semangka Lumajang
Suasana HUT ke-III kali ini semakin menegaskan nilai tersebut. Tidak ada panggung megah atau seremoni besar, hanya tawa, perbincangan, dan rencana kecil yang dirancang dengan hati.
Namun dari pertemuan sederhana itu tumbuh keyakinan bahwa perubahan dimulai dari percakapan yang tulus.
Mas Yudha menegaskan pemerintah akan terus membuka ruang kolaborasi dengan komunitas seperti Ngobar.
BACA JUGA:Kapolsek Kunir Hadiri Peletakan Batu Pertama Gudang Koperasi Merah Putih di Desa Dorogowok
“Kalau kita bisa duduk bersama, saling mendengar, dan saling menghargai, maka Lumajang akan semakin kuat karena tumbuh dari rasa memiliki bersama,” tegasnya.
Kini, Ngobar telah menjadi lebih dari sekadar komunitas kopi. Ia menjadi simbol gerakan sosial baru di Lumajang yang lahir dari kebaikan kecil, namun membawa dampak besar bagi semangat kebersamaan.
Sumber:



