umrah expo

Belajar Menghormati dari Akhlaq Nabi Muhammad SAW yang Sunyi

Belajar Menghormati dari Akhlaq Nabi Muhammad SAW yang Sunyi

Mu'Isyul Haq Al Hasany Lamongan--

JAKARTA, MEMORANDUM.CO.ID – Di antara akhlak Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam (SAW) yang paling memukau adalah penghormatan dan kelembutan.

Beliau mengajarkan umatnya untuk menghormati diri, sesama manusia, makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT), hingga Sang Pencipta Yang Maha Agung.


Mini Kidi--

Dalam riwayat, Rasulullah SAW mencontohkan hal-hal sederhana seperti potongan kuku dan rambut ditanam ke tanah, bukan dibuang sembarangan.

Kepada orang tua, beliau menyanjung Ali yang tak pernah mendahului langkah mereka ke masjid.

Kepada manusia, bahkan yang berbeda keyakinan, beliau suapi seorang Yahudi buta dengan penuh kelembutan, meski orang itu tak berhenti mencela beliau.

BACA JUGA:Safari Dakwah Ustadz Zacky Mirza, Semarakkan Haji Umrah Expo 2025 Ajak Pengunjung Berdonasi untuk Palestina

Beliau berdiri menghormati jenazah seorang kafir yang lewat, mengusap unta yang menangis karena lapar, dan menenangkan batang pohon kurma yang merintih ketika tak lagi dijadikan sandaran khutbah.

Semua itu menunjukkan, penghormatan Nabi Muhammad SAW melintasi batas, manusia, hewan, bahkan pohon yang telah ditebang.

Namun, Nabi Muhammad SAW juga tegas, penghormatan tidak berarti tunduk kepada selain Allah SWT.

Tidak pula berarti mencintai orang kafir dalam hal keyakinan, tetapi kepada sesama makhluk, bahkan kafir sekalipun, beliau ajarkan kelembutan.

BACA JUGA:Berdakwah Melalui Konsep Cangkruk lan Zikir

Hari ini, di zaman ketika komentar di media sosial bisa lebih cepat dari zikir, pelajaran itu terasa jauh.

Penghormatan seakan barang langka, kelembutan sering ditukar dengan ejekan, hinaan, atau sekadar jempol virtual.

Padahal, penghormatan dan kelembutan adalah buah dari cinta kepada Allah SWT.

Cinta itu yang melahirkan rasa hormat kepada ilmu, kepada alam, kepada sesama.

BACA JUGA:Ramadan di Era Digital: Tren Baru Dakwah dan Silaturahmi Online

Negara-negara maju, meski banyak penduduknya nonmuslim, memperlihatkan hormat itu.

Mereka menjaga sungai dan hutan, merawat mesin tua, mendirikan universitas, membiayai riset.

Ironisnya, apa yang mereka lakukan telah lama diajarkan Rasulullah SAW. Lebih detail, lebih awal, diterapkan di masa Khilafah Rasyidin hingga Abbasiyah, sedangkan barat hanya meniru.

BACA JUGA:20 Pendakwah Indonesia Kenalkan Konsep Dakwah Moderasi Beragama di UEA

Maka pertanyaannya, mungkinkah kita kembali pada teladan itu, pada penghormatan dan kelembutan yang menjadi fondasi peradaban?

Sumber: