Pekan Glaukoma Sedunia, RS Mata Undaan Ajak Masyarakat Deteksi Dini dan Waspada
Dokter Lydia Nuradianti SpMK memberikan pemaparan terkait bahaya glaukoma.-Alif Bintang-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam rangka memperingati Pekan Glaukoma Sedunia, Rumah Sakit (RS) Mata Undaan menghelat kegiatan bertajuk Glauco-Move: Uniting For A Glaucoma-Free World, Rabu, 12 Maret 2025.
BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan Nakes, CDC RS Mata Undaan Adakan Seminar dan Pelatihan Eksisi Kornea
Bertempat di Auditorium dr Badri RS Mata Undaan, para dokter dan tenaga kesehatan setempat memberikan edukasi tentang bahaya glaukoma dan pentingnya deteksi dini.

--
Ketua panitia acara dr Lydia Nuradianti SpMK mengatakan, Pekan Glaukoma Sedunia diperingati setiap tahun pada minggu kedua bulan Maret.
BACA JUGA:RS Mata Undaan Surabaya Resmi Buka Poli Mata Terbaru di RS Nahdlatul Ulama Babat
Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang glaukoma, penyakit mata yang merusak saraf optik dan menjadi penyebab utama kebutaan di seluruh dunia.
"Glaukoma adalah penyebab kebutaan nomor dua di dunia. Penyakit mata ini sering kali tidak disadari oleh penderitanya karena gejalanya yang muncul secara perlahan. Inilah mengapa deteksi dini sangat penting," kata Lydia.
BACA JUGA:Percepat Pemberantasan Kebutaan, Bupati Resmikan RS Mata Pertama di Lamongan
Glaukoma merupakan penyakit mata yang sering disebut sebagai pencuri penglihatan. Penyakit ini seringkali muncul tanpa gejala pada tahap awal. Dan parahnya, glaukoma dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang permanen jika tidak diobati.
Selama acara, berbagai kegiatan diadakan dengan penuh antusias bersama masyarakat dan komunitas Jagoan. Di antaranya pemeriksaan tekanan bola mata, sharing session, glaucoma visions games, dan buka bersama.
BACA JUGA:Gubernur Khofifah Minta Tingkatkan Kualitas Layanan dan Kenyamanan Pasien RS Mata Jatim
"Kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata. Pemeriksaan mata rutin, terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun atau memiliki faktor risiko, sangat dianjurkan," jelas dokter spesialis mata divisi glaukoma ini. (bin)
Sumber:



