Harmonisasi Ijen: Danbrigif 9/2 Kostrad dan Forkopimda Temui Warga Bahas Solusi Sengketa Lahan
Komandan Brigif 9/2 Kostrad, Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin; Wakil Bupati Bondowoso; Komandan Kodim 0822 Bondowoso; Kapolres Bondowoso, temui Warga Kaligedang --
JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Empat hari setelah insiden bentrokan antara anggota TNI dan warga Desa Kali Gedang, Kecamatan Ijen, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bondowoso menggelar silaturahmi dan musyawarah dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat Kecamatan Ijen. Senin 19 Mei 2025, di kantor Kecamatan Ijen ini bertujuan untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi atas permasalahan yang ada.
Meskipun Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, tidak hadir secara langsung, pertemuan penting ini dihadiri oleh Komandan Brigif 9/2 Kostrad, Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin; Wakil Bupati Bondowoso; Komandan Kodim 0822 Bondowoso; Kapolres Bondowoso; serta Pj. Sekda Bondowoso. Sekitar 50 orang tokoh agama dan masyarakat Kecamatan Ijen turut hadir dalam forum yang berlangsung dari pukul 12.35 hingga 15.00 WIB ini.
BACA JUGA:KA Ijen Ekspres Temper Dump Truk di Perlintasan Tanpa Palang Pintu

Mini Kidi--
Dalam sambutannya, Komandan Brigif 9/2 Kostrad, Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin, menyampaikan bahwa wilayah Ijen memiliki kriteria yang sesuai untuk latihan TNI, termasuk prajurit Kostrad, yang bertujuan untuk menjaga NKRI.
Ia juga menekankan pengalamannya bertugas di Kodam V/BRW dan mengajak semua pihak untuk mengkomunikasikan permasalahan dengan baik serta menerima masukan dari tokoh agama dan masyarakat Ijen. Ia juga memohon doa restu karena Yonif 514 akan melaksanakan Satgas LN dalam waktu dekat.
Dandim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, S.E., M.Han, menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman antara TNI dan masyarakat Desa Kaligedang. Beliau berjanji akan meningkatkan komunikasi dengan batalyon agar kejadian serupa tidak terulang. Terkait kegiatan PTPN dan Yonif 514, beliau menyatakan akan ada koordinasi lebih lanjut.
“Kami datang bukan untuk menyalahkan, tapi untuk mendengar dan mencari solusi bersama. Saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kesalahpahaman yang terjadi. Semua personel sudah kami tarik dari wilayah Desa Kaligedang demi mendinginkan situasi,” ujar Letkol Achmad Yani.
Lebih lanjut, Dandim menegaskan bahwa tidak ada kebijakan TNI untuk melakukan aksi balas dendam. Isu-isu tersebut dipastikan tidak benar dan justru berpotensi memecah belah masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya musyawarah untuk menyelesaikan sengketa lahan secara damai dan legal.
BACA JUGA:Festival Kampung Budaya Polowijen Ke-8 Berlangsung Meriah
Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, S.H, S.I.K, M.H., yang baru pertama kali bertugas di wilayah tersebut, menyatakan telah memonitor permasalahan di Desa Kaligedang yang saat ini sedang dalam proses banding di Surabaya.
Ia berharap akan ada solusi terbaik dan perkara yang terjadi sejak 2010 dapat segera terselesaikan. Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi yang akan merugikan semua pihak dan terjadinya pelanggaran hukum.
Ia juga meminta tokoh masyarakat untuk tidak bersikap reaktif dan mempelajari permasalahan secara menyeluruh, serta mewaspadai adanya pihak luar yang mencoba memboncengi atau memprovokasi. Polres Bondowoso berjanji akan mencari akar permasalahan demi mencapai solusi terbaik.
BACA JUGA:Kawah Wurung Bondowoso, Padang Savana Hijau yang Memesona di Lereng Ijen
Sumber:



