Gubernur Khofifah Hadiri Apel Operasi Lilin Semeru 2025, Perkuat Sinergitas TNI, Polri, dan Instansi Pendukung
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2025 di Lapangan Mapolda Jawa Timur.-Rahmat Hidayat-
Gubernur Khofifah menambahkan bahwa momentum Natal dan Tahun Baru selalu diiringi peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat, baik menjelang, saat, maupun pascalibur panjang. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh instansi lintas sektoral dalam memberikan pelayanan terbaik.
Di bidang kesehatan, Gubernur Khofifah meminta seluruh fasilitas layanan kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas, agar siaga di titik-titik strategis. Ia juga menekankan kesiapan sektor pendukung lainnya, seperti PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik serta Pertamina untuk memastikan ketersediaan BBM selama masa libur Nataru.
BACA JUGA:Kapolres Situbondo Resmikan Pos Lantas 12.0 Jelang Nataru
“Kesiapan ini penting mengingat meningkatnya mobilitas masyarakat antar daerah selama libur Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.
Kepada masyarakat, Gubernur Khofifah mengimbau warga yang akan bepergian dan meninggalkan rumah dalam waktu lama agar melapor kepada perangkat RT/RW setempat guna meminimalkan potensi tindak kejahatan.
Sementara itu, saat membacakan amanat Kapolri, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto menyampaikan bahwa Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Semeru 2025 dilaksanakan selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Kapolda menegaskan bahwa Apel Gelar Pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel dan sarana prasarana guna memastikan seluruh rangkaian pelayanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berjalan optimal.
BACA JUGA:Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin Semeru 2025, Polres Nganjuk Matangkan Kesiapan Nataru
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat pada Nataru 2025 diperkirakan mencapai 119,5 juta orang, meningkat 7,97 persen atau sekitar 8,83 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, informasi dari BMKG menunjukkan adanya tiga sistem siklonik di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, seiring prediksi puncak musim hujan pada November 2025 hingga Februari 2026.
Situasi tersebut menuntut kesiapsiagaan ekstra dalam aspek pengamanan, pelayanan, serta respons cepat terhadap berbagai potensi gangguan, termasuk ancaman terorisme, kejahatan konvensional, dan bencana alam.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Polsek Simokerto Gelar Rakor Kamtibmas Bersama Tokoh Agama Juga Ormas
Kapolri juga meminta agar setiap lokasi ibadah Natal disterilisasi dan melibatkan organisasi kemasyarakatan keagamaan sebagai wujud toleransi beragama. Selain itu, deteksi dini dan langkah pencegahan terhadap ancaman terorisme harus terus ditingkatkan.
“Saya ingin menekankan kembali bahwa keberhasilan pelayanan Nataru merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, terus tingkatkan soliditas dan sinergisitas dalam pelaksanaan tugas,” pungkas Kapolda saat membacakan amanat Kapolri. (day)
Sumber:

