Menko AHY Ajak Mahasiswa ITS Jadi Generasi Tangguh dan Berwawasan Global
Menko AHY saat berada di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi generasi tangguh dan berwawasan global. Hal ini disampaikan AHY saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi mahasiswa Baru (PKKMB) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Kehadirannya disambut antusias oleh ribuan mahasiswa baru yang secara resmi memulai langkah awal mereka di perguruan tinggi ternama tersebut. “Hari ini, secara resmi kalian menjadi mahasiswa dan mahasiswi ITS yang punya jejak panjang dalam sejarah kemajuan bangsa. Karena itu, bersyukurlah,” ujar AHY.

Mini Kidi--
AHY mengungkapkan rasa bangga dan semangatnya setiap kali bertemu generasi muda. Ia menyebut, menjadi mahasiswa ITS adalah sebuah pencapaian besar yang patut disyukuri.
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat itu juga menekankan pentingnya menjaga nama baik keluarga dan almamater. Mahasiswa, katanya, harus menjadi kebanggaan orang tua dan mampu membawa citra positif sebagai bagian dari ITS. “Tunjukkan bahwa kalian adalah generasi yang akan membawa perubahan, bukan sekadar penonton.” jelasnya.
Sebelumnya AHY menyampaikan tiga agenda utama yang menjadi sorotan: tantangan global, dinamika ekonomi dunia, dan peran strategis Indonesia ke depan.
BACA JUGA:Polres Malang Borong Medali Emas di Kejurnas Jiujitsu IJUKAI 2025
Pertama, AHY menyoroti berbagai tantangan global yang saat ini dihadapi bangsa-bangsa di dunia. Ia menyinggung konflik yang sedang terjadi seperti perang Rusia-Ukraina, tragedi kemanusiaan di Palestina, serta ketegangan di kawasan Asia Tenggara seperti Laut Cina Selatan, Thailand, dan Kamboja.
“Geopolitik global semakin panas, dan kita harus memahami bahwa sebagai warga dunia, kita tidak bisa lepas dari dampaknya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa konflik global sering kali menempatkan perempuan dan anak-anak sebagai korban utama. Karena itu, generasi muda harus memiliki empati global dan pemahaman lintas batas.
BACA JUGA:Inovasikan Analisis Saham Berbasis AI, Tim ITS Raih Penghargaan Internasional
Agenda kedua yang disampaikan adalah dinamika ekonomi internasional.
AHY menyinggung kebijakan proteksionis seperti perang dagang dan tarif yang dipicu oleh mantan Presiden AS Donald Trump. Menurutnya, perubahan kebijakan di negara besar seperti Amerika Serikat bisa memberikan dampak langsung terhadap perekonomian Indonesia dan kawasan.
Sumber:



