Mandiri Bukan Berarti Sendiri
Catatan Redaksi Anis Tiana Pottag.--
Dari Sabrina kita belajar, bahwa perempuan mandiri bukan berarti harus membayar semuanya sendiri. Kemandirian perempuan adalah bentuk kekuatan, bukan alasan bagi laki-laki untuk berhenti menafkahi.
Namun di banyak rumah tangga hari ini, justru ketika perempuan bekerja dan berdaya, tanggung jawab suami mulai dilupakan.
“Kan kamu sudah bisa cari uang sendiri,” menjadi kalimat pembenaran yang terdengar ringan, tapi sebenarnya menyakitkan.
Kasus perceraian Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa membuka ruang refleksi lebih luas.
Dalam hubungan yang tampak modern dan egaliter, sering kali yang hilang bukan cinta, tapi rasa tanggung jawab.
BACA JUGA:Nasib Olahraga Tak Populer
BACA JUGA:Dark Marketing: Ketika Viral dan Buli Jadi Strategi

Mini Kidi--
Di balik senyum, ada banyak perempuan yang menanggung beban ganda: bekerja di ruang publik, sekaligus menanggung peran domestik tanpa dukungan, baik emosional maupun finansial.
Padahal, dalam hukum Indonesia, tanggung jawab nafkah tidak pernah gugur meski sang istri bekerja.
Pasal 34 Undang-Undang Perkawinan menegaskan: suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala keperluan hidup rumah tangga sesuai kemampuannya.
Ini bukan semata-mata aturan hukum, melainkan fondasi moral dari ikatan pernikahan itu sendiri.
Perempuan boleh kuat, tapi kekuatan itu tidak boleh dijadikan dalih bagi suami untuk lemah.
Kemandirian bukan bentuk pembebasan dari tanggung jawab suami justru seharusnya menjadi ruang untuk saling menghormati, bukan saling melepaskan.
Dalam konteks etika relasi maupun etika bisnis, ada prinsip yang sama: tanggung jawab tidak berhenti hanya karena pihak lain mampu menanggungnya sendiri. Integritas tetap diukur dari kemauan untuk berperan, bukan dari kebutuhan akan pengakuan.
Kemandirian adalah bentuk cinta pada diri sendiri, sementara tanggung jawab adalah bentuk cinta pada orang lain.
Jika keduanya bisa berjalan berdampingan, barulah relasi menjadi seimbang bukan antara siapa yang lebih kuat, tapi siapa yang tetap memilih bertanggung jawab meski pasangannya mampu berdiri sendiri.
Sumber:


