"Pedagang seneng, karena kalau banyak temannya (pedagang baru) optimis THR Mall akan ramai lagi seperti dulu, " jelasnya.
Sementara Rudi berharap Pemkot Surabaya untuk membuka diri untuk menyambut, memfasilitasi dan mempermudah kerjasama tersebut. Sebab investasi ini diharapkan dapat menghidupkan kembali THR Mall ke masa kejayaannya dan menjadikannya pusat perbelanjaan yang ramai dan modern.
"Karena ini dampaknya juga untuk kota Surabaya sendiri. Mereka tidak hanya menyewa gedung, tapi juga mencari gudang di wilayah Rungkut Industri untuk nenyimpan berkakas inport, " kata Rudi.
Bahkan kedatangan investor China diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Surabaya. Sehingga kedatangan mereka berdampak positif dari semua aspek. Termasuk kerjasama yang selama ini terjalin antara pemetintahan Indonesia dengan Cina.
"Karena satu pabrik yang di tempatkan di THR mall hanya satu orang. Sementara marketingnya bisa 8 orang yang melibatkan warga asal Surabaya. Karena yang tahu dan paham betul lokasi dan medan adalah orang Surabaya, " sebutnya.
"Jangan sampai mereka (pedagang Tiongkok) menguasai semua. Barangnya didatangkan sendiri, lalu di jual sendiri. Yang kami minta Surabaya ini dilibatkan dan memiliki peran. Ini juga yang diharapkan DPRD agar merangkul pedagang yang lama dan warga dikasihkan kesempatan untuk turut andil, " tandasnya.
Karena itu, Rudi mendorong pemkot agar bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pengelolaan mal tersebut. Termasuk melengkapi faslilitas di dalamnya. Mulai dari eskalator, ATM dan fasilitas penunjang lainnya.
"Kami minta pemkot menyambut baik dan mefasilitasi, " pungkasnya. (alf)