MADIUN, MEMORANDUM - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Madiun harus ekstra kerja keras untuk mengejar capaian investasi. Sebab, pada triwulan pertama ini, realisasinya masih jauh dari target.
BACA JUGA:Bojonegoro Hibah Rp 29,8 M, Barter Wilayah Lamongan 45 Hektare
Terhitung per tanggal 20 April, realisasi investasi baru separuh dari target. Yakni, di angka Rp 277 miliar dari target Rp 550 miliar per triwulan. Sementara itu target investasi tahun 2024 sebesar Rp 2,2 triliun.
"Targetnya memang naik cukup tinggi yakni Rp 4 miliar. Karena berkaca pada realisasi tahun 2022 dan 2023 yang mencapai Rp 1,823 triliun dan Rp 1,825 triliun," ujar Kepala DPMPTSP Kabupaten Madiun, Arik Krisdiananto saat dikonfirmasi, Selasa, 23 April 2024.
BACA JUGA:Bupati Hendy Canangkan Parade Pegon Digelar Setiap Hari Libur di Jember
Dia pun tak menampik, jika capaian realisasi investasi pada triwulan pertama ini belum maksimal. Salah satu faktor yang menghambat capaian investasi ini karena masih banyak pelaku usaha yang belum melaksanakan pelaporan ke laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) secara keseluruhan.
"Sehingga saat ini realisasinya baru setengah dari target per triwulan," tutur Arik.
BACA JUGA:Mengawal Ide Besar Pemkot Pasuruan dalam Mengembangkan Wisata Heritage Terintegrasi
Di sisi lain, ia menyebut realisasi investasi banyak disumbang dari sektor industri besar.
"Misal, mereka ada pengadaan aset atau pembelian mesin yang cukup besar, ini baru dilaporkan sekarang," sebutnya.
Ia memprediksi, akan terdapat lonjakan realisasi investasi pada triwulan kedua dan ketiga.
BACA JUGA:Sedang Tayang di Bioskop! Badarawuhi di Desa Penari Membahas Apa Saja?
"Pelaku usaha diberi empat periode untuk melaporkan usahanya per tahun, jadi biasanya mereka diawal ini belum lapor tapi menunggu di pertengahan atau jelang akhir tahun nanti," tandasnya. (*)