MEMORANDUM - Di Indonesia, Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi momok menakutkan. Data Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2022 menunjukkan 130.000 kasus DBD dengan hampir setengahnya menyerang anak-anak.
BACA JUGA:Simak Jadwal Lengkap Tahapan Seleksi Penerimaan Calon Anggota Polri 2024 Berikut Ini
Mirisnya, terdapat kasus kematian yang menyentuh hingga 1.000 jiwa dan 70 persen di antaranya merupakan anak-anak.
BACA JUGA:Kadinkes Minta Lurah dan Camat Gerakkan Masyarakat Waspadai DBD
Banyak yang ragu untuk vaksinasi DBD karena prosedurnya yang susah. Tapi, vaksinasi DBD sangat diperlukan untuk melindungi diri dari penyakit tersebut.
BACA JUGA:Penerimaan Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 : Berikut Syarat dan Jadwal Pendaftaran
1. Nyamuk Aedes Aegypti
Nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk hitam berbelang putih adalah biang keladi yang membawa virus DBD. Mereka senang berkembang biak di tempat lembab seperti genangan air, bak mandi, vas bunga, dan talang air.
BACA JUGA:Pendaftaran Akpol 2024 Dibuka! Ini Syarat dan Jadwal Pendaftarannya
2. Upaya Pencegahan DBD
Langkah 3M Plus (Menutup, Menguras, Mengubur, dan Memanfaatkan) merupakan langkah awal pencegahan DBD. Selain itu, menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan kelambu, dan obat nyamuk juga penting dilakukan.
BACA JUGA:Fakta-Fakta Nyamuk Wolbachia Bisa Menekan Kasus DBD
3. Cegah DBD Melalui Vaksinasi
Vaksinasi DBD merupakan vaksinasi yang direkomendasikan oleh Badan POM agar dapat membantu mengurangi risiko dan keparahan DBD. Vaksin DBD tetravalent melindungi dari empat jenis virus dengue (Den 1, 2, 3, dan 4).
BACA JUGA:Kunjungi Kantah Surabaya I, Menteri ATR/Kepala BPN Imbau Masyarakat Manfaatkan Layanan yang Ada