SURABAYA, MEMORANDUM - Jelang lebaran, sindikat penggasak muatan dengan modus operandi memalsukan dokumen Delivery Order (DO) intens menebar jala kejahatan.
Dalam sehari lalu, Kamis (28/3/2024), setidaknya 5 truk diketahui hilang muatan dengan modus ini.
Salah satunya milik Afif Fathoni dengan bendera Fathonex Pakan Balap yang nyaris muatan senilai kurang lebih Rp 100 juta amblas.
Beruntung instingnya tajam ketika ada keterlambatan jadwal kedatangan, ia memantau gerak muatan yang diorder dari Bekasi Jawa Barat ke Wonosari Klaten Jateng.
"Ada keterlambatan 3 jam, saya langsung kontrol minta share lok dan video call sopir. Anehnya, pelaku tidak mau Vcall. Saya curiga. Langsung kami lacak. Tiba tiba kemudian HP pelaku off. Saya sudah feeling ini sindikat gasak muatan. Langsung ke Polres Wonosari membuat LP," ujar pria yang akrab disapa Sihong ini.
Sembari membuat laporan, ia menggunakan jaringan persaudaraan sopir se tanah Jawa. Truk, berikut DO dan deskripsi muatan disebar di grup grup whatsapp dan facebook (FB).
"Kurang dari setengah jam, pergerakan truk terpantau. Dan ternyata, melenceng 250km dari titik yang semestinya, ketemu di Pare Kediri," ujar Afif.
BACA JUGA:Polsek Semboro Tangkap Pencuri Truk Asal Lumajang
Informasi truk tersebut ternyata disampaikan langsung oleh owner Sekar Taro, Pendik, Bos Ekspedisi Cabe Jakartaan yang ber base camp di Kediri setelah melihat postingan di FB.
"Begitu dishare di grup FB, saya kaget, lah ini truk saya yang ambil DO. Ternyata, usut punya usut, armada saya juga korban penipuan sindikat ini. Langsung saya instruksikan ke polsek terdekat untuk cari perlindungan. Sebab, truk itu dibuntuti mata mata sindikat," ujar Pendik.
Sosok yg dikenal sebagai atlet balap sepeda ini kemudian menghubungi Bos Fathonex untuk menjemput ke Kediri. "Kita ini saudara se aspal, solidaritas kuat. Muatan saya amankan dengan dijaga anak buah dan kemudian kami bawa ke garasi," ujarnya.
Ternyata, sindikat ini diduga kuat sindikat lawas. Modus operandinya, ia mencari mangsa di grup muatan.
Dalam kasus tersebut, ketika armada ada yang butuh muatan, sindikat tadi menduplikasi data di FB, baik itu nomor telefon driver truk, nomor telefon pengatur muatan, lalu meminta driver asli mengirimkam foto stnk, sim, ktp, dan gambar truk yang akan meminta DO.
Data ini disetor ke pengatur muatan seolah olah pelaku adalah driver asli.
BACA JUGA:Truk Muat 30 Ton Plastik Terguling di Surabaya, Pasutri dan Balita Selamat
Lalu, berpura pura sebagai driver, kepada pelaku menghubungi endorser muatan. Mendaftar muatan dengan dokumen asli, data driver asli, dan armada truk yang memuat pun asli bukan milik sindikat.
Modus selanjutnya, memainkan peran komunikasi segitiga. Kepada driver ia mengaku sebagai pemilik DO muatan, tetapi kepada pemilik DO muatan ia mengaku sebagai driver truk, tetapi aslinya tidak sedang menyopiri truk yang bersangkutan.
Dan antara driver asli dengan pemilik DO muatan, justru tidak mengenal.
Begitu truk keluar area pabrik di Bekasi menuju daerah tujuan, yakni Wonosari, Jogjakarta, sindikat ini langsung memata matai dari jauh sembari terus memantau dengan share lokasi ketika melewati kota kota yang sindikat ini beredar.
Ia terus mengarahkan driver asli untuk ngebut, menuju tempat pembongkaran yang tidak sesuai DO, sembari iming-iming memberi tambahan biaya yang lumayan.
Tujuannya agar segera bongkar muatan dan segera menghilangkan jejak.
"Sindikat juga menghubungi saya, report lokasi, tetapi bukan lokasi armada yang sudah disimpangkan jalurnya. Jadi tampaknya mereka bagi tugas di masing masing daerah," lanjut Afif.
Pria yang hobi balap motor ini mengingatkan kepada para driver truk untuk waspada dengan tarif yang menggiurkan. Salah satu ciri sindikat ini, berani membayar ongkos mahal di atas harga pasaran dan meminta full tol dengan kecepatan tinggi.
"Istilahnya minta nyetut atau ngebut. Jika seperti itu, jelas salah satu ciri sindikat ini," tambah afif.
Ia kemudian menyatakan terima kasih luar biasa kepada komunitas sopir truk se Jawa dan kepada bos Sekar Taro yang sigap bergerak cepat mengamankan armadanya yang dimanipulasi sindikat.
"Kami berharap, aparat berwajib segera memberantas sindikat ini demi law enforcement dan pengayoman kepada masyarakat," pungkas pria yang mengawali usaha dari ngojek ketika kuliah di Malang ini. (*)