BATU, MEMORANDUM-Memasuki hari ke 7 atau sepekan selama bulan Ramadan, Pemkot Batu menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) di kantor Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kegiatan tersebut merupakan tahap keempat, sebelumnya juga digelar di desa dan kelurahan lain.
Operasi Pasar Murah yang digelar oleh Pemkot Batu mulai sebelum memasuki bulan Ramadan ini memang harganya terjangkau oleh masyarakat umum. Untuk beras per 5kg harganya Rp51 ribu, gula pasir per 1kg seharga Rp 19.300, dan minyak goreng Rp16 ribu per liter.
Sementara apabila membeli satu paket sembako terdiri dari beras, gula dan minyak goreng dibandrol oleh Bulog Malang seharga Rp 80 ribu karena sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah daerah.
BACA JUGA:DPUPR Kota Batu Pastikan Kenyamanan Masyarakat Selama Ramadan
Saat berada di Kantor Desa Sumberbrantas, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menyampaikan bahwa Pemkot Batu berusaha semasif mungkin dengan melaksanakan Operasi Pasar Murah di beberapa wilayah.
BACA JUGA:Harapan Warga Surabaya untuk Wali Kota 2024: Pembenahan di Segala Bidang
“Mudah-mudahan adanya pemerataan Operasi Pasar Murah semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan harga lebih murah dan kompetitif," terangnya, Senin 18 Maret 2024.
Maka, menurutnya, harga kompetitif yang disebut artinya pemerintah mendekatkan dengan Masyarakat untuk pemenuhan bahan pokok.
“Seiring waktu berjalan. Ini semakin dekat yang mana kebutuhan pokok bulan Ramadan ini pasti meningkat. Oleh sebab itu, langkah-langkah yang dilakukan pemerintah ini berdampak baik terutama harga ini bisa ditekan. Yang secara umum di pasar,” ujar Aries.
Terkait keberadaan stok sembako selama bulan Ramadan yang digelar pertama pada Operasi Pasar Murah hari ini, ditegaskan olehnya, tidak ada penambahan stok.
Namun begitu, porsi yang disediakan untuk Pasar Murah di setiap desa sama. Saat ini Pemkot Batu menyiapkan sebanyak 5 ton beras, gula pasir sebanyak 480 kg. Sedangkan minyak goreng sebanyak 500 liter.
“Ketersediaan kuota sembako yang digelar dalam Operasi Pasar Murah rata-rata hampir sama di desa. Satu minggu disediakan dua kali. Maka kita harapkan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat jangan sampai tersisa. Karena pasti kembali ke gudang,” terangnya. (put)