SURABAYA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara secara langsung membuka 'Pameran Karya Pers dan Teknologi Informasi' dalam rangkaian acara Hari Pers Nasional (HPN) 2019, di Grand City Convex. Menariknya, di akhir sambutannya Rudiantara memberikan pantun yakni 'Memancing Sepat Memakai Joran, Ujungnya Bambu Pangkalnya Besi, Saya Ucapkan Selamat Berpameran, Semoga Tetap Berprestasi Dalam Pusaran Arus Distrubsi'. Peringatan HPN 2019 ini mengangkat tema “Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital”. Menurut Rudiantara, pemilihan tema itu sejalan dengan program pemerintah dalam menunjang ekonomi. Selain itu, lanjut Rudianta, HPN 2019 menjadi momentum penguatan peran pers sebagai jembatan sekaligus ujung tombak ekonomi kerakyatan berbasis digital. "Fokusnya adalah bagaimana kita senantiasa mengentaskan sektor UKM, sektor kerakyatan tapi memanfaatkan digital karena kita tidak bisa menghalangi yang namanya digital ini," ungkap Rudiantara. Pemilihan Jatim sebagai tuan rumah pelaksanaan HPN 2019, menurut Menteri Kominfo sangat tepat. Karena, Jatim salah satu provinsi di Indonesia yang konsisten tumbuh di atas pertumbuhan rata-rata nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan domestik regional bruto Jatim pada kuartal kedua tahun 2018 mencapai 5,57 persrn. Angka itu lebih tinggi 5,27 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. “Selamat dan beruntung Jatim menjadi tuan rumah HPN 2019, ini menjadi kado Pakde Karwo setelah 10 tahun berkarya dengan jelas dan nyata di Jatim. Harapan saya, HPN tahun depan bisa menjadi momentum untuk menunjukkan kepada daerah lain, bagaimana caranya Jatim yang konsisten mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Terlebih Jatim merupakan salah satu sentra UKM terbesar Indonesia,” bangga Rudiantara. Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengungkapkan keberadaan pers di Jatim sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) terutama dalam menghadapi kemajuan zaman dan arus digitalisasi yang sangat pesat. Dari sisi pemerintah, menurutnya melalui kritik yang tajam dari pers, Pemerintah Jatim dapat bekerja dengan baik untuk membangun ekonomi kerakyatan berbasis digital yang selama ini dicita-citakannya. "Pers sangat berperan dalam menyuarakan dan menghadirkan masukan kepada pemerintah. Di era serba digital ini, pemberitaan dari pers terkait daya saing UKM sangat diperhatikan. Sehingga kami akhirnya dapat berupaya dengan baik merumuskan kebijakan bagi sektor tersebut,” ujar Gubernur Jatim yang akrab disapa Pakde Karwo. Soekarwo juga mengapresiasi kehadiran sejumlah media massa di Jatim yang turut menyajikan informasi penting terkait ekonomi kerakyatan. Salah satu contohnya dengan menampilkan data terbaru harga dan pasokan bahan pakan ternak di pasar. Upaya itu disebutnya sangat mempermudah para peternak dan pebisnis di sektor peternakan untuk mendapatkan informasi penting terkait dengan bisnisnya secara realtime dan ia mengingatkan kepada para pelaku pers untuk tidak tenggelam dalam euforia kebebasan informasi di era digital. “Harapan saya kepada insan pers agar tetap menjunjung tinggi azas keberimbangan dalam memberitakan sebuah isu, dan tidak terjebak dalam berita-berita palsu atau hoaks. Saya percaya, media yang kredibel akan menyajikan berita berkualitas yang berbasis fakta dan data. Hal itu penting bagi kami baik masyarakat maupun pemerintah selaku pembaca,” ungkap dia. Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal Sembiring menyebutkan tema yang diusung dalam HPN 2019 menjadi ajang evaluasi bagi insan pers untuk terus berbenah di era digital saat ini. "Soal pameran yang saya dengar semua serba digital dan baru pertama diadakan pada acara HPN. Jatim mengikuti perkembangan digitaliasai. Sangat bagus karya yang ditampilkan dan karya ini sejalan dengan temanya," pungkas Atal. (alf/yok)
Buka Pameran HPN 2019, Menkominfo Rudiantara Berpantun
Kamis 07-02-2019,19:29 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :