SURABAYA, MEMORANDUM -Dalam era di mana teknologi mendominasi kehidupan sehari-hari, perawatan kecantikan juga telah mengalami transformasi besar.
Meskipun teknologi telah membuka pintu untuk inovasi dan kemudahan, ada juga tantangan dan bahaya yang perlu diperhatikan dalam menjaga kecantikan di era digital ini.
Salah satu bahaya utama adalah paparan sinar biru dari layar perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, dan komputer.
Paparan sinar biru telah dikaitkan dengan penuaan kulit, peningkatan kerutan, dan bahkan risiko kanker kulit.
BACA JUGA:Ramadan di Era Digital: Tren Baru Dakwah dan Silaturahmi Online
Para ahli merekomendasikan penggunaan krim atau tabir surya yang mengandung perlindungan terhadap sinar biru sebagai langkah pencegahan.
Selain itu, media sosial juga dapat menjadi dua sisi mata pisau dalam perawatan kecantikan.
Meskipun terdapat banyak platform yang dapat menjadi sumber inspirasi dan informasi, seringkali mereka juga memperkuat standar kecantikan yang tidak realistis dan merangsang perasaan tidak aman pada penggunanya.
BACA JUGA:Kecanduan Game Online: Ancaman Nyata di Era Digital
Pada kasus ekstrem, hal ini dapat menyebabkan gangguan makan dan masalah kesehatan mental lainnya.
Teknologi juga memperkenalkan risiko baru melalui prosedur kecantikan non-invasif dan invasif.
Meskipun beberapa prosedur ini efektif dan aman, ada juga risiko komplikasi yang serius, terutama jika dilakukan oleh praktisi yang tidak terlatih atau di fasilitas yang tidak terpercaya.
BACA JUGA:Gaming & Esports: Ledakan Ekonomi Fantastis di Era Digital
BACA JUGA:Ramadan di Era Digital: 5 Teknologi Membentuk Praktik dan Ketaatan Beragama
Untuk mengatasi tantangan ini, pendekatan yang bijaksana terhadap perawatan kecantikan di era digital sangatlah penting.