SURABAYA, MEMORANDUM-Mengindikasikan Pemilu 2024 curang, membuat puluhan ulama dan habaib tergabung Forum Penyelamat Pemilu Jurdil mendatangi kantor DPRD Jawa Timur. Mereka menyampaikan aspirasi menolak hasil Pemilu 2024 karena dinilai banyak kecurangan.
Ratusan ulama dan habib yang datang tidak ditemui oleh anggota DPRD Jatim. Mereka terlihat kecewa dan minta diagendakan pada hari berikutnya. Setelah menyampaikan tuntutannya, para peserta aksi membacakan deklarasi tolak Pemilu 2024.
BACA JUGA:Perebutan Kursi Dapil VII DPRD Jatim, Berikut 7 Caleg yang Berpeluang Lolos ke Gedung Indrapura
“Aspirasi yang kami sampaikan bahwa kami sampai detik ini tidak menerima hasil Pemilu 2024,” kata koordinator aksi KH Umar Karar, Jumat 1 Maret 2024.
BACA JUGA:Perebutan Kursi Dapil VI DPRD Jatim, Berikut 11 Caleg yang Berpeluang Lolos ke Gedung Indrapura
KH Umar Karar berharap, para perwakilan dari Jawa Timur tidak lari dari tanggung jawab.
KH Umar Karar mengatakan, hasil investigasi para ulama, diduga banyak terjadi praktik kecurangan yang ada di Jawa Timur. Terutama, praktik Pemilu 2024 yang terjadi di kabupaten Sampang. “Semua proses dan berlangsungnya pemilu ada kejadian yang sangat di luar nalar dan etika,” tambahnya.
Dia mencontohkan, di kabupaten Sampang, diduga ada puluhan TPS yang tidak menggelar coblosan. Padahal, jumlah DPT di beberapa wilayah tersebut mencapai 12 ribu pemilih. “Perwakilan dari Sampang. Sampang terjadinya kecurangan ada satu daerah DPT 12 ribu tidak ada conlosan,” jelasnya.
KH Umar Karar meminta agar adanya dugaan kecurangan yang sistematis dan massif itu segera ditindaklanjuti oleh Bawaslu Jatim. (day)