MEMORANDUM - Meskipun mayoritas penduduk Papua beragama Kristen, umat Islam di sana memiliki tradisi unik untuk menyambut bulan suci ini.
Tradisi-tradisi ini menjadi simbol penyambutan Ramadan dan memperkaya budaya masyarakat Papua.
Berikut beberapa tradisi menyambut Ramadan di Papua:
1. Bakar Batu: Tradisi Bakar Batu merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Papua untuk menyambut Ramadan.
Tradisi ini dilakukan dengan membakar batu hingga panas, kemudian digunakan untuk memasak makanan. Makanan yang dimasak biasanya adalah daging ayam, kambing, dan umbi-umbian.
Tradisi Bakar Batu ini menjadi simbol kebersamaan dan persatuan masyarakat Papua dalam menyambut Ramadan.
BACA JUGA:Menyambut Ramadan dengan Bersih: Tradisi Mekuri Papua dan Maknanya
2. Monem: Tradisi Monem adalah tradisi membersihkan diri dan rumah secara menyeluruh. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut Ramadan dengan hati dan lingkungan yang bersih.
3. Pasang Lampu-lampu Hias: Tradisi memasang lampu-lampu hias juga dilakukan di Papua untuk menyambut Ramadan. Lampu-lampu hias ini biasanya berwarna-warni dan dipasang di masjid, rumah-rumah, dan jalanan.
4. Tadarus Al-Quran: Tradisi Tadarus Al-Quran dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan mempersiapkan diri menjelang Ramadan. Masyarakat Papua akan membaca Al-Quran secara berjamaah di masjid atau di rumah-rumah.
5. Buka Puasa Bersama: Tradisi buka puasa bersama menjadi momen yang dinanti-nanti masyarakat Papua selama Ramadan.
BACA JUGA:Tradisi Unik Menjelang Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia
BACA JUGA:Makkah Bercahaya: 5 Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Kota Suci
Tradisi ini biasanya dilakukan di masjid, balai-balai desa, atau di rumah-rumah. Masyarakat Papua akan berbuka puasa bersama dengan keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan.
6. Malam Takbiran: Tradisi Malam Takbiran dilakukan pada malam terakhir Ramadan. Masyarakat Papua akan takbir keliling kampung untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.