Surabaya, Memorandum.co.id - Kelangkaan pupuk bersubsidi di Jawa Timur membuat anggota Komisi B DPRD Jawa Timur mendatangi Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta, Selasa (11/2/2020) hari ini. Anggota Komisi B, Agung Mulyono menyampaikan, pihaknya mempertanyakan keresahan petani di Jawa Timur setelah kelangkaan pupuk bersubsidi. Sebab hingga saat ini keluhan kelangkaan pupuk belum ada solusi dari Kementerian Pertanian. Kementerian hanya menjanjikan akan mengatasi persoalan pupuk yang dikeluhkan petani di wilayah Jawa Timur. "Kelangkaan pupuk subsidi, kami meminta jawaban dari Kementerian Pertanian. Karena jumlah pupuk subsidi yang hilang mencapai 51 persen," tegas Agung Mulyono. Komisi yang membidangi masalah ekonomi ini menilai, kebijakan Permentan Nomor 1 Tahun 2020 kurang pas. Sebab Jawa Timur menjadi provinsi tulang punggung pangan nasional. Dampak dari pemangkasan pupuk bersubsidi hingga separo lebih membuat kesejahteraan petani turun, hasil pertanian melorot hingga angka kemiskinan kian meningkat. "Bisa membuat kesejahteraan petani akan menurun tajam. Yang tadinya padi satu hektar itu pupuk bisa dua kuintal, dengan pengurangan mencapai 50 persen otomatis produktifitasnya akan menurun," kata dia. Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, produktifitas pertanian di Jatim akan menurun manakala itu diterapkan. "Dan bisa terjadi gejolak sosial yang luar biasa, manakala pupuk itu tidak bisa terpenuhi," ungkapnya. Dirinya berharap pertemuan dengan Kementan bisa menemukan solusi dan menyelesaikan permasalahan. "Kami berharap ada solusi terbaik bagi petani di Jatim," tandas Agung.(day)
Pupuk Subsidi Langka, Komisi B DPRD Jatim Datangi Kementan
Selasa 11-02-2020,12:30 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :