"Saya rasa secara resmi belum perlu ada aturan soal pembatasan berapa kali seorang caleg boleh mencalonkan diri, " tandasnya.
Ikhsan menambahkan, hasil perhitungan suara sementara pileg Surabaya 2024 menunjukkan bahwa PDIP masih mendominasi perolehan suara di seluruh dapil. Data ini berdasarkan hitungan suara sementara yang masuk sekitar 48 persen.
Dominasi PDIP di Surabaya tidak mengherankan karena partai ini telah lama menjadi kekuatan politik utama di kota tersebut.
"Dari data perhitungan suara sementara yang masuk yang baru sekitar 48 persen, sejauh ini di perolehan suara Kota Surabaya di seluruh Dapil masih didominasi oleh suara PDIP," ujarnya.
Kemudian perolehan suara disusul partai Gerindra dan PKB yang juga merupakan partai besar di Indonesia dan memiliki basis massa yang kuat di kota pahlawan. Selain itu ada PSI yang merupakan partai baru yang relatif populer di kalangan anak muda dan kelas menengah.
"Disusul oleh Gerindra, PKB dan PSI, " pungkasnya. (alf)